Wali Kota Malang : Tantangan Media Makin Berat, Uji Kompetensi Menjadi Keharusan
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tantangan media kini semakin berat. Karena saat ini saja sudah banyak platform media. Akurasi data menempel langsung kepada moralitas dan integritas wartawan. Sehingga uji kompetensi wartawan (UKW) menjadi salah satu keharusan.

HAL INI disampaikan Wali Kota Malang, H. Sutiaji saat menghadiri tasyakuran peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-77 yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, di Sekretariat PWI Malang Raya, Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (09/02/2023) siang.
Menurut wali kota, kerja jurnalistik atau pemberitaan media selama ini sudah baik dan ke depan hendaknya lebih baik lagi. “Sebab, tanpa adanya media, maka program-program kerja sebuah institusi tidak akan tersampaikan kepada masyarakat, ” bebernya.

Dia menambahkan, ke depan, tantangan media semakin berat, karena saat ini saja sudah banyak platform media. “Akurasi data menempel langsung kepada moralitas dan integritas wartawan. Sehingga uji kompetensi menjadi salah satu keharusan,” tegasnya.
Menurut politisi Demokrat ini, media membawa pesan yang luar biasa. Seperti moral force, agent of change, dan agent of education. Karena media menjadi salah satu pilar demokrasi. “Sehingga ketika menyuarakan kebenaran dan kebaikan, tidak pernah oportunis dan tidak terkooptasi dengan hal apa pun,” ujar Sutiaji.
Sementara itu, pada peringatan HPN ini, jumlah pejabat hadir. Di antaranya, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika, Wakil Ketua DPRD Kota Malang (PKS) Asmualik, Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Syamsul Hadi, Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang Nor Muhlas, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang Muhammad Nur Widianto, dan sejumlah pejabat lainnya.

Selain itu sejumlah wartawan senior, baik yang masih aktif maupun sudah purna, juga hadir. Di antaranya, mantan Ketua PWI Malang Raya yang juga wartawan Bhirawa Gatot Soekardi, mantan reporter RRI Malang Suyitno, mantan wartawan Radar Malang yang kini menjadi Humas PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Muhammad Faruq Asrori, serta sejumlah wartawan lainnya. Mereka memadati Mako PWI Malang Raya yang jadi satu atap dengan kantor Malang Post di Sawojajar.
“Menyambut HPN dan HUT PWI ke-77, PWI Malang Raya menggelar khotmil Quran dan berbagi tumpeng dengan panti asuhan sekaligus doa bersama untuk gempa di Turki. Nantinya akan dilanjutkan santunan anak yatim dan ziarah makam wartawan senior yang telah meninggal dunia,” kata Ustadz Muhaimin, salah seorang panitia HPN.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji mengucapkan selamat HPN dan hari jadi PWI ke-77. “Tantangan ke depan bagi media itu berat. Dulu pemberitaan masih model cetak. Tapi kini telah era digitalisasi (online). Jadi akurasi data dan integritas moralitasnya harus sangat kuat, menempel langsung pada teman-teman. Sehingga uji kompetensi wartawan menjadi satu kebutuhan utama,” katanya..
Dia menambahkan, media secara tidak langsung membawa dinamika kehidupan atau pembangunan bagi daerah. “Dan terima kasih kepada media di Kota Malang, turut membantu mempublikasikan keberhasilan dan prestasinya. Media ikut menyuarakan kebenaran dan kebaikan, termasuk mengedukasi masyarakat. Dengan penguatan literasi berdemokrasi yang berwibawa, mengimplementasikan sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kebebasan itu boleh, tapi harus berkarakter positif atau membangun,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia HPN dan HUT PWI ke-77, Muhammad Taufik menuturkan, peringatan tahun ini berlangsung sederhana. Dengan menggelar khotmil Quran dan doa bersama, sekaligus berbagi nasi tumpeng bersama panti asuhan. “Turut kita doakan juga saudara kita yang seiman dan seagama di Turki, yang tengah tertimpa gempa. Banyak saudara kita yang meninggal akibat gempa tersebut,” katanya.
Dia menambahkan, pada kesempatan berbedai, PWI Malang Raya akan menggelar santunan anak yatim piatu. Disambung takziah ke makam wartawan senior yang telah meninggal dunia. “Ada beberapa orang yang sudah mendahului kita. Seperti, Pak Wiharjono, Heru, Mastur, Pak Jupri, Asan Aji,” ujarnya. (iko/mat)