Wali Kota Malang : Penanganan Banjir Tak Bisa Instan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Penanganan banjir di Kota Malang, Jawa Timur, tidak bisa selesai dengan instan pada satu periode kepemimpinan. Namun berlanjut di pemerintahan selanjutnya. Sesuai master plan, penanganan banjir di Kota Malang akan tuntas di tahun 2028.

HAL INI disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat memberikan sambutan di Forum Konsultasi Publik Rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Malang 2024 – 2026 dan Rancangan Awal RKPD Kota Malang 2024, di Akasia Ballroom, Savana Hotel, Kota Malang, Rabu (18/01/2023).
Menurutnya, pembangunan di Kota Malang harus berkelanjutan. Apa yang dilakukan saat in, adalah tatanan yang dimulai dari pemimpin sebelumnya dan seterusnya. Karena menjadi patokan arah selanjutnya agar tidak terputus.

“Tentang penanganan banjir di Kota Malang misalnya. Tidak bisa selesai dengan instan pada satu peroide kepemimpinan. Namun berlanjut di pemerintahan selanjutnya. Sesuai master plan, penanganan banjir di Kota Malang akan tuntas di tahun 2028. Karena itu bangunan perencanaan harus ditata. Apa yang dikerjakan di tahun 2024, mulai darimana, dan apa berikutnya,” katanya.
Pada acara tersebut, Wali Kota Malang, H. Sutiaji juga memaparkan rancangan prioritas delapan area pembangunan 2024. “Pertama tentu pendidikan, kemudian kesehatan, ekonomi, keuangan, sosial, teknologi, lingkungan, dan infrastruktur,” katanya.
Di hadapan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Wakil Wali Kota Malang Ir. Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT, jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang, serta tamu undangan terkait, Sutiaji juga menjabarkan prioritas kedelapan area itu, di antaranya, peningkatan kualitas guru, pendidikan inklusi, peningkatan jaminan kesehatan, dan kualitas pelayanan kesehatan terpadu.
Berikutnya ia juga menyinggung prioritas pemantapan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ekonomi kreatif, digitalisasi pajak dan retribusi, pengentasan kemiskinan, mitigasi bencana, pengelolaan sampah, ketahanan pangan, integrasi jaringan drainase, hingga penyediaan kebutuhan dasar air bersih dan air limbah.
Di hadapan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkopimda) dan seluruh peserta forum konsultasi publi, Sutiaji mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bahu membahu menguatkan kemandirian dan soliditas. “Mari bersama perkuat kemandirian dan soliditas untuk menggapai kemajuan dan kesejahteraan. Ini kunci,” pungkas Sutiaji. (aji/mat)