8 Oktober 2024

`

Waket DPRD, Kholiq: Kades Harus Mampu Membangun Karakter Kebangsaan

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Kepala desa sebagai pamong dituntut mampu membangun karakter kebangsaan yang kuat bagi masyarakatnya. Karena kekuatan kebangsaan sangat ditentukan kekuatan kebangsaan yang dibangun dari ribuan desa di seluruh nusantara.

 

Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ir. H. Kholiq, MAP, bersama narasumber lainnya pada Penguatan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat di kawasan Wisata Gentong Mas, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (27/07/2023) siang.

 

HAL INI disampaikan Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ir. H. Kholiq, MAP, saat menjadi narasumber pada Penguatan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat di kawasan Wisata Gentong Mas, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (27/07/2023) siang.

Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama Kecamatan Wajak menghadiri Penguatan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) di kawasan Wisata Gentong Mas, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (27/07/2023) siang.

Kegiatan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) Kabupaten Malang ini juga mengundang dosen Universitas Brawijaya sebagai narasumber dan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama Kecamatan Wajak.

“Kepala desa sebagai pamong dituntut mampu membangun karakter kebangsaan yang kuat bagi masyarakatnya. Karena kekuatan kebangsaan negara kita sangat ditentukan kekuatan kebangsaan yang dibangun dari ribuan desa di seluruh nusantara,” terang Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ir. H. Kholiq, MAP.

Terkait dengan wawasan kebangsaan, politisi PKB ini menjelaskan, wawasan kebangsaan memiliki arti penting dalam mempertebal rasa kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan. “Bagi bangsa Indonesia, wawasan kebangsaan merupakan nilai mendasar yang sudah menjadi pandangan hidup bangsa atau karakter politik bangsa,” jelasnya.

Dia menambahkan, wawasan kebangsaan harus dilakukan secara baik, sistematis, dan terprogram, sehingga nilai-nilai wawasan kebangsaan yang diharapkan bisa mengintegrasikan sekaligus mewadahi semua keanekaragaman serta perbedaan bangsa agar dapat teraktualisasikan sesuai dengan kultur dan struktur masyarakat.

“Dalam kondi siseperti ini, peran kepala desa sebagai pemimpin yang posisinya paling dekat dengan masyarakat, sangat strategis. Karena membangun nilai-nilai wawasan kebangsaan di masyarakat saat ini dihadapkan pada situasi yang penuh tantangan. Salah satunya adalah tantangan teknologi. Perkembangan teknologi, selain diyakini sebagai sesuatu yang akan mempermudah kehidupan, di sisi lain malah membuka celah masuknya paham-paham yang berseberangan dengan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.

“Kita tidak dapat membendung derasnya kemajuan teknologi. Oleh karenanya, kita harus melakukan upaya-upaya untuk memberi pembekalan terus- menerus kepada masyarakat, sehingga terbentuk sikap pribadi masyarakat dengan karakter kebangsaan yang kuat. Karena itu otonomi desa yang begitu kuat, harus dijaga dengan kesadaran. Sebab setiap desa merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, kunci utama menjaga idealisme Pancasila dan kebangsaan dalam tatanan pemerintahan desa adalah kepemimpinan desa yang berkarakter Pancasila,” tegasnya.

Kholiq menegaskan, Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi pedoman kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. “Pancasila adalah pemersatu bangsa. Jangan sampai kita terpecah belah. Indonesia damai, Indonesia harmonis. Mari amalkan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kita jaga tali persaudaraan dari semua perbedaan dengan rasa cinta dan kasih demi menjaga peradaban yang maju, sentosa, dan bahagia. Karena negara yang maju adalah negara yang berpegang teguh pada ideologinya,” katanya. (mat)