13 Februari 2025

`

Wabup Malang : Semua Desa Harus Punya Wisata Andalan

2 min read
Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, dari sebuah lahan persawahan milik desa seluas 3 hektar, kini telah menghasilkan pendapatan sebesar Rp 10 miliar per tahun dari hasil mengolah cafe sawah.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Semua desa yang tersebar di  33 kecamatan se Kabupaten Malang, Jawa Timur,  kelak memiliki tempat wisata andalan. Keinginan ini termasuk dalam tiga prioritas pembangunan yang salah satunya optimalisasi potensi sektor pariwisata.

 

Wabup Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM saat memberikan board Sapta Pesona kepada pengasuh Pondok Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

HARAPAN ini disampaikan Wakil Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM, saat memberikan pengarahan kala membuka Sosialisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Malang di ruang pertemuan Pondok Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Jumat (04/01/2018) sore.

”Mari bersama-sama tumbuhkan sikap dan sifat serta lebih peduli dan sadar wisata di daerahnya masing-masing. Angkat potensi wisata yang ada. Jika belum ada, mari ciptakan inovasi dan kreativitas hingga melahirkan tempat wisata agar semua desa mampu menuju pariwisata berbasis desa,” tegas Sanusi.

Salah satu sudut wisata cafe sawah di Pujon Kidul, Malang.

Wabup berpesan, untuk melahirkan tempat wisata baru,  harus berdasar pada Sapta Pesona, meliputi Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan. Contohnya Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon dan Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo yang kini menjelma sebagai desa wisata berkelas nasional. Kebetulan perwakilan dari dua desa ini menjadi pembicara dalam sosialisasi pokdarwis yang dihadiri perwakilan dari tiga desa meliputi Desa Sananrejo, Undaan dan Pagedangan.

”Desa Pujon Kidul misalnya, inovasi dan kreativitasnya luar biasa. Dari sebuah lahan persawahan milik desa seluas 3 hektar, kini telah menghasilkan pendapatan sebesar Rp 10 miliar per tahun dari hasil mengolah Cafe Sawah yang menjual keindahan alam, pelayanan dan produk kuliner serta lainnya. Demikian juga Desa Gubugklakah yang letaknya sebagai pintu masuk menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Turen punya wisata religi di Pondok Bihaaru dan Boonpring yang potensinya masih bisa terus dikembangkan. Keberadaan keduanya juga bisa memberi dampak perekonomian masyarakat di sekitarnya,” tambah Sanusi.

Di balik harapan itu, Wabup Malang mengaku tidak ada target khusus,  melainkan Pemkab Malang bertekad mampu terus meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Malang. Dengan salah satu pencapaiannya adalah prosentase tingkat kemiskinan dari 10,3 % berkurang menjadi 9 %. Sedangkan untuk kesehatan,  seperti permasalahan stunting,  dari yang kini masih tersisa 20 persen menjadi 10 persen.  (iko)