Wabup – Ketua DPRD Kirim Bantuan Korban Banjir Pujiharjo
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Korban banjir di Desa Pujiharjo dan Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sedikit bernafas lega. Ini setelah Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, bersama Ketua DPRD, Darmadi, mengirim bantuan, Selasa (18/10/2022) siang.
“HARI INI saya berada di lingkungan RT 05/RW 01 Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, meninjau bangunan TPQ yang hilang terseret arus banjir. Ini jadi keprihatinan kita semuanya,” tutur Wakil Bupati Malang.
Wabup berharap Gubernur Jawa Timur bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bersama-sama mencarikan solusi. “Karena di sepanjang sungai yang hampir 1 kilometer ini ada banyak pemukiman warga. Semoga ada langkah kongkrit yang bisa diambil di awal musim penghujan ini,” harapnya.
Banjir bandang ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Tirtoyudo, namun juga di berbagai wilayah Malang selatan, meliputi Kecamatan Ampelgading, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, dan Kecamatan Donomulyo.
Di Kecamatan Tirtoyudo, tepatnya di Desa Pujiharjo, ada 267 KK yang terdampak banjir bandang. Di Desa Purwodadi sebanyak 11 KK dan ada 2 jembatan yang jebol, 1 gereja rusak, 1 masjid rusak, plesengan tergerus air, tiang listrik & PJU roboh.
Seperti diberitakan, banjir bandang menerjang Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (17/10/2022) pagi. Tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah penduduk, TPQ, jembatan, jalan, dan pipa air bersih, rusak parah.
Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, menceritakan, hujan sudah turun sejak Minggu (16/10/2022) pagi hingga Senin (17/10/2022) pagi. “Setelah hujan agak reda, sekitar pukul 08.00 WIB, tiba-tiba air sungai membesar. Makin lama airnya makin besar. Pas pukul 10.00 WIB, terjadi banjir bandang,” katanya.
Dia menjelaskan, banjir tak hanya membawa air, tapi juga material kayu, akar pohon, sampah, hingga batu berukuran besar. “Material banjir ini menggelinding di sungai. Karena sungainya makin lama tertutup sampah, akhirnya kayu dan batu masuk ke jalanan desa. Bahkan sebagian masuk ke rumah penduduk. Malah banyak sampah dan kayu menumpuk di depan kantor desa,” jelasnya.
Hendik menambahkan, tadi pagi, sebelum terjadi banjir bandang, sebuah TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) masih berdiri kokoh di dekat sungai. “Sekarang TPQ itu sudah hanyut. Pondasinya tergerus banjir sehingga bangunannya pun porak poranda. Ada dua lokal yang terseret arus air. Sebuah kandang kambing juga rusak diterjang banjir,” terangnya. (bri/mat)