Unikama Geger, Satu Mahasiswa Diamankan
2 min readMALANG, TABLOID JAWA TIMUR.COM – Salah seorang mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Apriyanto (25), asal Terempa Sabang Barat, RT. 01/ RW. 01, Sabang Barat, Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, diamankan Polisi Senin (30/04/2018).

MAHASISWA jurusan Pendidikan dan Kewarganegaraan Unikama ini diamankan atas dugaan perusakan kaca pintu depan kantor Yayasan Unikama saat kericuhan terjadi. Kapolsek Sukun, Kompol Anang Tri Hananto yang berada di lokasi kerusuhan tersebut, membenarkan telah mengamankan satu mahasiwa.
“Iya betul, satu mahasiswa diamankan atas dugaan perusakan pintu kantor Unikama. Dia dimintai keterangan atas insiden yang terjadi. Selain itu, langkah tersebut dilakukan supaya yang bersangkutan tidak menjadi sasaran para mahasiwa yang lain,” tutur Kapolsek.
Kerusuhan di Unikama sudah terjadi sejak Senin (30/04/2018) pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB. Pagar pintu depan rusak karena dibuka paksa. Beberapa bagian pintu putus. Suasana kampus sempat memanas sekitar pukul 10.30 WIB.
Aksi saling lempar benda antar kedua kubu pendukung yayasan tidak bisa dihindarkan. Bahkan, satu mahasiswa mengalami luka dan berdarah di bagian mulut, diduga terkena lemparan.
“Salah satu pemicunya, karena ada petugas Pam Swakarsa luar yang masuk ke kampus. Sesuai Undang Undang Otonomi Kampus, manakala terjadi bentrokan, yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk kampus. Salah satu kubu tidak menginginkannya. Kami di sini untuk memberikan pengamanan dan menciptakan suasana kondusif,” lanjut kapolsek.
Diperoleh informasi, kubu Rektor Unikama, Pieter Sahertian akan melaksanakan wisuda. Sementara kubu Chistea Frisdiantara, Ketua Yayasan berdasarkan SK Kemenkumham, tidak bisa menerima. Dia berusaha memasuki kantor PPLP yang selama ini disegel kelompok Pieter Sahertian.
Pada kesempatan aksi itu, jajaran Kepolisan Polres Malang Kota maupun Polsek Sukun, menurunkan 50 personil. Jumlah itu masih ditambah anggota TNI sebanyak 10 orang. Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh kepastian terkait salah satu mahasiwa yang diamankan. (ide)