UMM Pacu Prestasi Maba di Tengah Pandemi
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, terus memacu mahasiswanya untuk berprestasi sekalipun di situasi pandemi COVID-19. Salah satu usahanya menggelar Student Day, Minggu (14/03/2021) lalu. Karena masih pandemi, sebagian besar peserta ikut secara daring di kediaman masing-masing. Sebagian yang lain hadir secara luring di Dome UMM dengan protokol kesehatan yang ketat.

PADA ACARA ini, UMM menghadirkan Dr. Ary Ginanjar Agustian, CEO ESQ Leadership Center. Datang pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi yang juga mantan Rektor UMM.

Dr. Fauzan, M.Pd, Rektor UMM, menjelaskan, Student Day merupakan program rutin yang sudah lama dilakukan. Salah satu dasar pelaksanaan, setiap mahasiswa memiliki potensi, baik intelektual maupun minat dan bakat. “Bagi UMM, potensi mahasiswa yang heterogen dan kompleks tersebut harus dikembangkan dengan baik agar mampu berprestasi di tingkat regional, nasional, bahkan internasional,” katanya.
Fauzan juga menerangkan, UMM mengundang Ary Ginanjar untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa. Dia ingin mahasiswa bisa segera memahami situasi yang ada, kemudian melakukan hal yang dianggap strategis ke depannya.
Dalam kesempatan yang sama, Ary Ginanjar menyampaikan, umat manusia, khususnya para mahasiswa baru, kini menghadapi volatility, complexity, urcentainty, dan ambiguity (VUCA) era. “Situasi yang mengalami perubahan sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. Perubahan-perubahan itulah yang harus segera ditangkap sehingga bisa beradaptasi dengan cepat,” ujarnya.
Menjawab persoalan VUCA era, Ary memberikan solusi dengan sebutan super agility. Ada lima super agility yang harus dimiliki oleh mahasiswa baru. Pertama, change agility, yakni mereka harus bisa beradaptasi dengan perubahan apapun. Kedua, ada yang dinamakan dengan mental agility. “Mahasiswa dituntut untuk bisa bertahan dalam kondisi apa pun, bahkan di situasi yang berat,” tandasnya.
Ketiga, people agility yang mendorong mereka untuk dapat bekerja sama dengan siapa pun. Tidak pandang perbedaan ras, budaya, agama, bahasa, dan cara pandang. Tidak cukup sampai di situ, Ary juga mendorong mahasiswa untuk memiliki learning dan result agility. Mampu memehami hal baru dengan cepat dan tepat serta mampu berprestasi di keadaan apa pun.
Sementara itu, Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. memberi selamat kepada UMM atas capaiannya menjadi universitas Islam terbaik tingkat d unia versi UniRank. Meski begitu, ia berpesan agar UMM terus berbenah, berkembang, serta berinovasi sekali pun sudah ditetapkan sebagai kampus Islam terbaik.
Muhadjir meminta para mahasiswa UMM untuk menumbuhkan 4 C, yakni critical thinking, creativity, communication skill dan confidence. “Meskipun hanya empat hal, namun mungkin akan terasa berat. Kalau kalian mampu memenuhi keempatnya, insya Allah rida Tuhan akan menyertai dalam segala usaha kalian. Selain itu juga mampu membantu kalian untuk merintis keberhasilan di UMM,” pungkasnya. (div/mat)