Site icon `

UMM Borong Juara di Kontes Kapal Cepat Nasional

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dua tim Mekatronic Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, berhasil memborong penghargaan dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021 di Taman Rekreasi Sengkaling, Kabupaten Malang, yang ditutup Sabtu (23/10/2021) lalu.

 

Tim Mekatronic Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, berhasil memborong penghargaan dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021 di Taman Rekreasi Sengkaling, Kabupaten Malang, yang ditutup Sabtu (23/10/2021) lalu.

 

BEBERAPA penghargaan yang diraih di antaranya, juara 1 kategori Full Engine Remote Control (FERC), juara 3 kategori Electric Remote Control (ERC), dan best desain FERC, juara satu Fun Battle di masing-masing kategori.

Para peserta Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021, menerjunkan kapalnya di Taman Rekreasi Sengkaling, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si, Wakil Rektor I UMM, mengatakan, kegiatan ini sebagai pengingat akan keunikan budaya bahari yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, masyarakat sudah cukup lama membelakangi laut padahal Indonesia memiliki keunggulan bahari. Ia juga menekankan akan inovasi yang ditunjukkan oleh para peserta mahasiswa.

“Tentu para mahasiswa ini memiliki potensi luar biasa yang akan dimanfaatkan untuk memperkuat budaya bahari kita di masa depan,” katanya saat penutupan lomba.

Salah satu anggota Tim Mekatronic UMM, Mochamad Faizal Hazmi, menilai,  kunci keberhasilan adalah kepercayaan diri yang bagus, khususnya kepercayaan akan sesama anggota tim dan kemampuan kapal yang diciptakan. Meski begitu ia juga sempat merasa khawatir karena kurangnya jam terbanganggota Tm Mekatronic UMM.

“Apalagi saat kami berlatih, kapal yang kami rakit sempat menabrak dan hancur. Beruntung kami bisa bangkit membangun kembali kapal yang akhirnya menyabet juara di KKCTBN ini,” tuturnya.

Faiz, panggilan akrabnya,  juga menjelaskan jangka waktu perakitan kapal yang ikut berkompetisi. Menurutnya, waktu paling lama yakni melakukan riset terkait bagaimana merakit kapal yang bagus dan stabil sehingga bisa meraih kemenangan.

Mahasiswa asli Malang ini juga menjelaskan mengenai perbedaan kategori ERC dan FERC. Kapal kategori ERC menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya. Sementara FERC menggunakan bahan bakar bensin untuk menggerakkan mesin kapal. Kedua tipe tersebut sama-sama dikendalikan oleh remote kontrol yang dipegang oleh anggota tim.

Uniknya, pada tahun ini kapal peserta juga diharuskan memiliki fitur pembidik sasaran. “Kompetisi ini sangat seru, apalagi ada konsep fun battle yang mempertemukan peserta untuk melakukan balapan di lintasan yang disediakan,” ungkap mahasiswa Teknik Mesin ini.

Sementara itu, Mohamad Irkham Mamungkas, ST, MT, salah satu dosen pembimbing Tim Mekatronic UMM bersyukur akan kemenagan yang diperoleh. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras mahasiswa dan pihak-pihak yang membantu. Padahal tahun lalu, tim-tim yang UMM kirimkan hanya mampu meraih juara dua di beberapa kategori.

“Tahun lalu kami hampir saja menjadi juara pertama,  namun skor kami tersalip di detik-detik akhir. Alhamdulillah tahun ini kami bisa mendapatkan juara pertama di kategori FERC, juara ketiga kategori ERC dan beberapa juara lainnya,” ungkapnya.

Irkham menuturkan, bantuan dari para senior mahasiswa juga memberikan ketenangan bagi anggota tim yang berlaga. Menurutnya, proses diskusi dan bimbingan dari para senior mahasiswa menjadi salah satu faktor penting kemenangan ini.

Terakhir, dosen Teknik Mesin ini  berharap agar Meaktronic UMM tidak jumawa. Ia ingin agar mahasiswa terus mengupgrade pengetahuan dan mampu mempertahankan juara di tahun depan. (div/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version