15 Desember 2024

`

Umat Kristen Jaga Keamanan dan Kelancaran Takbir Keliling di Pujiharjo

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Perayaan takbir keliling untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri  1444 H,  di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berlangsung semarak, Jumat  (21/04/2023) malam.  

 

 

Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, melepas takbir keliling yang diiikuti sekitar 800 umat muslim di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (21/04/2023) malam.

 

Camat Tirtoyudo, Joanico Da Costa dan Ketua MWC NU Tirtoyudo, hadir dalam perayaan paskah di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

MESKI hujan deras mengguyur desa yang berada di pesisir laut selatan ini sejak sore hingga malam, namun tak menyurutkan semangat sekitar 800 umat muslin desa ini turun ke jalan, mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil, memuji kebesaran Tuhan, Allah SWT.

Menurut  Kepala Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Hendik Arso Marhaen, saat menggelar takbir keliling, warga ada yang jalan kaki, ada yang naik pick up, dan ada juga yang naik sepeda motor. “PokoKnya semarak dan ramai sekali. Padahal saat itu hujan mengguyur dengan sangat deras. Saya harus berteduh di tenda saat melepas keberangkatan umat muslim yang akan takbir keliling desa,” katanya.

Dan yang paling membangakan, masih kata Hendik Arso, saat pelaksanaan takbir keliling, kaum muda non muslin (kristiani) dari pemuda gereja yang didukung  tim keamanan gereja sekitar 30 orang, serta tim sibat dan linmas, ikut menjaga keamanan dan kelancaran takbir keliling.

Sekitar 800 umat muslim di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggelar takbir keliling, meski hujan deras mengguyur, Jumat (21/04/2023) malam.

“Mereka membantu  di jalan-jalan,  mengatur parkir, dan keamanan. Memang toleransi beragama di desa kami sangat baik. Walaupun Kristen di  desa kami mayoritas, tapi bisa memberikan kebebasan bagi umat lain untuk merayakan dan beribadah. Hal yang sama juga dilakukan umat muslim saat umat Kristen merayakan kegiatan keagamaan, seperti paskah beberapa waktu lalu,” katanya.

“Karena kita ini adalah negara Pancasila, jadi  harus saling menghormati, saling menghargai segala perbedaan yang ada, hidup berdampingan. Tidak ada warga  yang fanatik terhadap agama yang dianutnya, karena keyakinan adalah hak pribadi seseorang kepada agamanya,” jelas Hendik  seraya menambahkan toleransi beragama di desanya ini dibutikan saat paskah beberapa waktu lalu,  Camat Tirtoyudo, Joanico Da Costa dan Ketua MWC NU Tirtoyudo, hadir dalam perayaan tersebut.  (iko/mat)