UM Tambah Lima Guru Besar
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Negeri Malang (UM) Jawa Timur mengukuhkan 5 guru besar (profesor), Selasa (18/07/2023) di Gedung Kuliah Bersama A-19 lantai 9 UM.
KELIMA guru besar ini, Prof. Dr. Hakkun Elmunsyah, ST, MT. Prof. Dr. Alif Mudiono MPd. Prof. Dr. Sc. Anugrah Ricky Wijaya, MSc. Prof. Dr. Siti Nurrochmah, MKes, serta Prof. Dr. Evi Susanti, SSi, MSi.
Prof. Dr. Hakkun Elmunsyah, ST, MT, dalam orasi ilmiahnya menganalisa kualitas keberhasilan Learning Management System (LMS) Diklat Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), terutama dalam keahlian Teknik Komputer Informatika (TKI) yang digunakan selama masa pandemi 2021 lalu.
Dosen Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM) ini menjelaskan, penelitian tersebut diujikan terhadap 239 responden, yaitu guru-guru kompetensi TKI seluruh Indonesia.
“Hasil penelitian tersebut menghasilkan penambahan media berbasis Adaptive Learning System pada LMS-PPG, khususnya kompetensi TKI akan memberikan dampak tingkat kelulusan UP optimal sebagai salah satu dari aspek manfaat bersih,” kata pria yang telah mengabdikan diri menjadi seorang dosen sejak 1995 ini.
Sedangkan Prof. Dr. Alif Mudiono, MPd, menemukan inovasi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis literasi dan karakter di Sekolah Dasar (SD). Menurutnya pembelajaran mata pelajaran ini mencakup empat keterampilan penilaian. Di antaranya, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Prof. Dr. Sc. Anugrah Ricky Wijaya, MSc, yang meraih gelar guru besar di bidang Kimia Analitik Lingkungan FMIPA, menganalisa logam dan rasio isotop stabil pada media lingkungan dan kelautan. Penelitiannya mengulas pemilihan single collector yang tersimulasi rasio isotop untuk sidik jari Pb untuk mengetahui jejak polutan.
Guru besar keempat yang dikukuhkan UM, Prof. Dr. Siti Nurrochmah MKes di bidang Ilmu Keolahragaan, mengemukakan tentang implementasi dan integrasi bidang kinesiologi dan ilmu gizi untuk mendukung optimalisasi keberhasilan belajar motorik siswa. Dengan parameter keberhasilannya cukup pada tataran penguasaan teknik.
Terakhir, Prof. Dr. Evi Susanti, SSi, MSi, menemukan metode pengolahan limbah cair batik menggunakan teknik mikoremediasi. Lewat metode ini berpeluang mewujudkan konsep industri hijau dalam industri batik. Ia menggagas penggunaan kapang pelapuk kayu untuk pengolahan limbah cair batik yang menggunakan teknik mikoremediasi. (div/mat)