20 April 2025

`

UM Kukuhkan Empat Guru Besar

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, mengukuhkan empat guru besar, Kamis (06/10/2022). Pengukuhan ini makin memperkuat eksistensi UM yang telah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

 

Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, mengukuhkan empat guru besar, Kamis (06/10/2022).

 

KEEMPAT guru besar tersebut, Prof. Dr. Nandang Mufti, S.Si, MT (Fakultas MIPA), Prof. Dr. Sunaryono, S.Pd., M.Si (Fakultas MIPA), Prof. Dr. Singgih Susilo, MS, MSi (FIS), dan Prof. Dr. Puji Handayati,  SE, MM, Ak, CA, CMA (FEB).

Pada pengukuhan guru besar ini, Prof. Dr. Nandang Mufti, SSi, MT, menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul ”Pengembangan Material Fotokatalis untuk Aplikasi Energi Baru Terbarukan dan Pengolah Limbah Organik”.

Pria kelahiran Garut, Jawa Barat ini juga salah satu Ketua Pusat MaterialMmaju untuk Terbarukan dan Ketua QuiCamry yang diakui Kemendikbud. Dia lebih banyak membahas penelitiannya perihal energi terbarukan dengan pengembangan melalui PLTS dengan asumsi biaya murah.

Oleh karena itu, UM akan membangun PLTS sebesar 50 kWP sebagai tenant in wall PUI-PT Center of Advanced Materials for Renewable Energy (Camry) dan sebagai media pembelajaran EBT di UM melalui hibah kedaireka Kemdikbudristek.

Prof. Nandang juga menyampaikan bahwa hasil risetnya adalah buah dari dukungan banyak pihak,  khususnya tim NM group yang terdiri dari mahasiswa dan alumni juga kolaborasi dengan banyak kolega,  baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Prof. Dr. Sunaryono, S.Pd., M.Si, menyampaikan orasi yang berjudul ”Optimasi Magnetik Gel Berbasis Bahan Alam dan Potensi Aplikasinya sebagai Material Multifungsi”.

Dosen asal Sumenep, Madura, ini menjelaskan bahan dasar yang digunakan adalah bahan dasar yang alami,  yaitu  sebuah pasir besi yang bisa digunakan untuk multifungsi di berbagai bidang,  baik medis, teknologi, dan sebagainya.

Sedangkan Prof. Dr. Puji Handayati. SE, MM, Ak, CA, menyampaikan orasi berjudul “Inovasi Manajemen Kreatif untuk Pembangunan Inklusif di Era Digital.”

Ia menjelaskan, di era digital, inovasi menjadi hal yang sangat fundamental bagi setiap individu dan institusi untuk terus beradaptasi dalam menghadapi sebuah tantangan. (div/mat)