SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sidoarjo bekerjasama dengan Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) Unitomo Surabaya telah sukses menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW), 11-12 Oktober 2025.

UKW Jenjang Muda Angkatan 21 Tahun 2025 tersebut diikuti 30 peserta dari berbagai media, terdiri dari 20 wartawan media siber dan 10 wartawan media cetak. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Plt Kadis Kominfo Kabupaten Sidoarjo, Ari Sudewo.
Dari jumlah peserta tersebut, 27 wartawan dinyatakan kompeten, dua orang belum kompeten, dan satu peserta didiskualifikasi karena tidak memenuhi persyaratan administratif.
Ketua Dewan Pakar sekaligus Wakil Ketua Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) Unitomo, Dhimam Abror Djuraid, menegaskan bahwa uji kompetensi wartawan bukan sekadar kegiatan formalitas, melainkan bagian dari upaya menjaga marwah dan integritas profesi jurnalistik.
“Uji Kompetensi Wartawan (UKW) merupakan tolok ukur untuk menilai kemampuan profesional wartawan berdasarkan standar kompetensi dan etika jurnalistik, serta menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas, objektif, dan akurat, juga wajib menyadari tanggung jawab sosial atas setiap informasi yang dipublikasikan,” tegas Abror.
Sementara itu, perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sidoarjo pada penutupan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) 2025 menyampaikan, kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun ekosistem pers yang sehat, profesional, kritis, dan berintegritas.
“Kami ingin setiap Jurnalis tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memberikan konteks, analisis, dan pemahaman yang lebih mendalam kepada pembaca,” ujarnya.
UKW yang digelar Diskominfo Sidoarjo bersama Unitomo bukan sekadar ajang pengujian kompetensi, melainkan momentum bagi insan pers untuk meneguhkan kembali nilai-nilai moral dalam profesinya. Di balik uji ini tersimpan pesan bahwa wartawan sejati adalah mereka yang setia pada kebenaran, berpihak pada publik, dan menjaga etika sebagai roh demokrasi. (dm)