*Reporter : edy master
MALANG, TABLOID JAWA TIMUR.COM – Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi salah satu pilar perekonomian masyarakat. Di era serba digital ini, tantangan pelaku UKM semakin besar. Di waktu yang bersamaan, peluang pemasaran produk cukup terbuka, terutama melalui media Internet.

Untuk itu, tim Kinerja Hijau memberikan pendampingan terhadap pelaku UKM di kampus Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Jawa Timur, Rabu (25/04/2018). Sebagai langkah nyata, para pelaku UKM binaannya, diwadahi dengan gelaran kampoeng UKM, guna memajang produk hasil usahanya.
“Saat ini, tantangan dan peluang pelaku UKM datang bersamaan. Kami berikan pendampingan, untuk tetap bisa mengambil peran. Karena, jika tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi, bisa tergilas. Karena jaman sudah berubah,” tutur Bovi Villa, Sekretaris Eksekutif Kinerja Hijau, saat meninjau beberapa stand UKM dari berbagai daerah di Jawa Timur, kemarin.

Ia melanjutkan, dengan pendampingan, diharapkan para pelaku usaha bisa mandiri. Hal ini sangat mungkin, karena saat para palaku usaha bertemu, bisa saling tukar pengalaman serta mencari solusi bersama. “Posisi kami, fasilitator, termasuk pendataan para pelaku usaha serta inovasi yang bisa dikembangkan. Mereka juga bisa mengajukan jenis usaha sesuai yang dibutuhkan,” lanjutnya.
Salah satu peserta dalam kampoeng UKM, Susi Andriani (37), pegusaha madu asal Gunungsari, Kota Batu, mengaku sangat terbantu dengan bergabung di Kinerja Hijau. Menurutnya, di bidang pemasaran, akan semakin mudah.
“Untuk pemasaran, kami merasa terbantu sekali. Mengingat, dengan diwadahi dan pemberian wawasan, membuat semakin semangat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada bantuan pendanaan, meskipun semacam referensi,” tuturnya.
Ia melanjutkan, usaha madu miliknya sudah dimulai sejak tahun 2013. Saat ini, dirinya telah mempekerjakan sekitar 24 orang. Selain di outlet utama di kawasan Eco Green Park, dirinya juga melayani penjualan ke distributor dan pelayanan reseller. Sebelumnya, sebanyak 6 kelompok desa dengan masing-masing desa 30 orang, telah didampingi dan difasilitasi Kinerja Hijau. Pendampingan itu bisa berupa akses modal dan pemasaran selama bulan masa program. (*)