Site icon `

UB Terapkan Delapan Pembelajaran MBKM

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM Saat ini Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, telah melaksanakan delapan bentuk pembelajaran MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), yaitu magang bersertifikat, proyek di desa (sosial, infrastruktur), kampus mengajar (mengajar di daerah terpencil), pertukaran pelajar (mengambil kelas di perguruan tinggi lain), penelitian, kewirausahaan, proyek mandiri, dan proyek kemanusiaan.

 

WAKIL Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES, menjelaskan, saat ini sudah ada 63 mahasiswa mengikuti pertukaran mahasiswa ke luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), 89 mahasiswa mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PPM) di perguruan tinggi luar pulau Jawa.

“Selain itu sebanyak  9 mahasiswa mengikuti program Transfer Kredit Internasional (TKI),  90 mahasiswa mengikuti program magang bersertifikat yang dinamakan Bangkit Kerjasama dengan Google dan beberapa perusahaan besar di bidang teknologi, serta beberapa program lainnya,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik UB,  Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES, Sabtu (15/08/2021).

Prof. Aulanni’am menambahkan, tujuan utama MBKM adalah menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa di luar kampus agar  mendapatkan tantangan dan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan kemandirian. “Dengan adanya program ini, proses pembelajaran di kampus semakin fleksibel/otonom, sehingga kultur pembelajaran tidak kaku. Harapannya,  akan melahirkan insan yang merdeka dan berbudaya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, MBKM memfasilitasi mahasiswa untuk menggali potensinya  dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. “Dengan mengikuti program MBKM diharapkan lahir SDM unggul dan Indonesia maju. Sebab, esensi MBKM adalah  mendorong mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi dirinya agar siap menjadi lulusan yang tangguh,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UB,  Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS, menuturkan, sebenarnya UB telah melaksanakan merdeka belajar sejak sebelum adanya ketetapan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), meskipun secara parsial. Namun saat ini UB telah melaksanakan MBKM secara utuh sesuai kebijakan Dikti, yaitu menempuh pembelajaran di luar program studi dalam PT sama dan di luar PT,  baik nasional maupun internasional.

“Di UB sudah ada unit-unit yang bertanggung jawab pada setiap program MBKM yang ditawarkan Dikti. Pedoman sudah dibuat dan semua program studi telah melaksanakan. Saya berharap mahasiswa dapat memanfaatkan MBKM untuk meningkatkan daya saingnya untuk persiapan karir masa depan,” pungkas rektor. (div/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version