Tingkatkan Layanan Publik, Unisma Gandeng Ombudsman RI
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, menjalin kerja sama dengan Ombudsman RI untuk meningkatkan mutu layanan publik serta penyelenggaraan Catur Dharma Perguruan Tinggi. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Aula Gedung Ali bin Abdul Tolib, Jumat (25/03/2022) pagi.
TAMPAK hadir Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, MSi, bersama para wakil rektor dan Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, SH, M.Hum, Ph.D, Agus Muttaqin sebagai Pimpinan Ombudsman Jawa Timur, dan para undangan lainnya.
Prof. Dr. Maskuri Bakri, MSi, menjelaskan, MoU tersebut diadakan guna menambah ilmu, terutama mengenai pengawasan pelayanan publik yang dilaksanakan Ombudsman RI.
Kerjasama berisi tentang kolaborasi di beberapa bidang. Antara lain, penyelesaian laporan pengaduan masyarakat, pencegahan mal administrasi, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pertukaran informasi dan/atau data yang nantinya akan diselenggarakan antara Unisma dan Ombudsman Republik Indonesia.
“Ombudsman RI merupakan institusi yang sangat strategis dalam melakukan pengawasan dengan investasi berupa upaya perbaikan dan investigasi dalam kebijakan-kebijakan pelayanan publik. Hal ini akan menginspirasi anak-anak kami yang banyak aktivisnya untuk belajar dari Ombudsman,” kata Maskuri.
Rektor berharap, setelah penandatanganan MoU, mahasiswa-mahasiswa Unisma bisa langsung terjun dalam pengawasan pelayanan publik bersama Ombudsman RI, khususnya di Perwakilan Jawa Timur. “Tidak dalam waktu lama harus sudah ada tindak lanjut berupa penandatanganan kerja sama dan program-program kerja sama lain yang mendukung pelaksanaan MoU ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, SH, M.Hum, Ph.D, sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Unisma. Menurutnya, penandatangan MoU ini sangat strategis untuk digunakan dalam rangka mengembangkan watak-watak pelayanan publik yang berkualitas.
“Apalagi Unisma adalah salah satu perguruan tinggi yang berpaham ahlussunnah wal jamaah (aswaja), yaitu Islam yang damai, moderat, yang sesuai dengan konteks keindonesiaan, termasuk pelayanan publiknya, ” katanya.
Mokhammad Najih berharap penandatanganan nota kesepahaman ini dapat menjalin koordinasi serta sinergi yang baik dengan kampus untuk meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat. “Semoga dengan ini kerja sama terus terjalin, sehingga pelayanan publik semakin baik,” harapnya. (div/mat)