24 Juni 2025

`

Tim PKM-PI Polinema Terapkan Teknologi Informasi Cuaca di Poktan Mapan Purworejo

2 min read
“ Kegiatan yang kami lakukan meliputi sosialisasi kepada kelompok tani, perancangan alat, penyuluhan kepada mitra mengenai operasional alat, dan serah terima alat informasi cuaca. ”

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema), Jawa Timur, melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI), menerapkan alat informasi cuaca untuk memonitoring parameter cuaca, seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, intensitas radiasi, serta curah hujan.

 

Tim PKM melakukan survey lahan.

 

Tim PKM melakukan pemasangan alat di lahan pertanian para petani.

TIM yang dibimbing Mila Fauziyah, ST, MT, ini terdiri dari Mutiara Permatasari Sinaga, Pita Sinondang Hutabarat, Euodia Sihombing (Jurusan Teknik Elektro), Sangga Asmara Panjaitan dan Havenia Ventina Banjarnahor (Jurusan Teknologi Informasi).

Menurut Ketua Tim, Mutiara Permatasari Sinaga, PKM – PI yang berjudul “Penerapan Informasi Cuaca Berbasis Internet of Things (IoT) pada Usaha Tani Hortikultura di Kelompok Tani Mapan, Desa Purworejo, Kabupaten Malang” ini dilaksanakan sejak Juni – September 2022 secara luring.

“Kegiatan yang kami lakukan meliputi sosialisasi kepada kelompok tani, perancangan alat, penyuluhan kepada mitra mengenai operasional alat, dan serah terima alat,” kata Mutiara Permatasari Sinaga, Kamis (25/08/2022) petang.

Tim PKM melakukan pemasangan alat di lahan pertanian para petani.

Berdasarkan survey yang dilakukan Tim PKM, Kelompok Tani Mapan merupakan kelompok tani satu- satunya di Desa Purworejo. Tanaman yang ditekuni berjenis hortikultura. Petani fokus pada tanaman jangka pendek, jangka menengah,  dan jangka panjang.

Yohanes, Ketua Kelompok Tani Mapan Pur KW, mengatakan, terdapat beberapa permasalahan terkait tanaman hortikultura, khususnya pada tanaman cabai yang kerap kena jamur (hama). Hal ini diakibatkan keadaan cuaca yang berubah-ubah sehingga dapat mengakibatkan kerusakan hasil panen.

“Namun dengan adanya alat ini, sangat bermanfaat bagi kelompok tani. Alat ini dapat membantu para petani memantau cuaca dari jarak jauh tanpa harus berada di lokasi tanaman. Sehingga diharapkan meningkatkan hasil pertanian,” jelas Mutiara Permatasari Sinaga.

Dosen Pendamping Tim, Mila Fauziyah, ST, MT, berharap program kreativitas mahasiswa ini dapat menjadi wadah mahasiswa untuk belajar menyelesaikan permasalahan di mitra, sehingga ilmu yang sudah dipelajari dapat diterapkan.

“Hal ini juga mendukung program Kemendikbud Ristek terkait MBKM. Mahasiswa memiliki kesempatan belajar di luar kampus, dan mahasiswa dalam taraf pembelajaran menerapkan case metode, menyelesaikan permasalahan di mitra,” terang Mila Fauziyah.

Selain itu mahasiswa juga bisa belajar  saling berkolaborasi dengan bidang- bidang lain yang terkait dalam menyelesaikan masalah. Hal ini sejalan dengan membentuk karakter (budaya) kerjasama dan membentuk networking yang sehat dan saling mendukung dalam ranah positif.

Sedangkan untuk mitra yang terjalin kerjasama, Mila Fauziyah berharap mahasiswa tidak menjadi beban, tetapi justru mampu mendukung penyelesaian masalah. “Dengan adanya implementasi teknologi dalam usaha mitra, diharapkan efisiensi dan produktivitas mitra bisa meningkat. Kerjasama yang saling menguntungkan dalam rangka membentuk link and match dunia pendidikan dan industri lebih terjalin dan berkelanjutan,” harapnya.

Sementara itu, Aida Uliarti Tambunan, S.Si, dari PMG Muda Stasiun Klimatologi, bangga kepada Tim PKM Polinema yang  telah membuat alat cuaca pemantau ini. Bahkan dapat mengembangkannya menjadi alat yang bermanfaat bagi petani. “Selamat ya,” katanya. (sangga asmara panjaitan/mat)