TGIPF Kantongi Barang Bukti dan Informasi Penting Dari Aremania
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pimpinan Menko Polhukam, Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, SH, SU, MIP, (Mahfud MD), mendapatkan beberapa barang bukti dan berbagai informasi penting dari Aremania yang tergabung dalam Tim Gabungan Aremania.


TIM GABUNGAN Aremania yang bermarkas di kantor KNPI di Jalan Kawi, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, ini menyampaikan harapan dan tuntutan kepada TGIPF yang diterima langsung dua anggota TGIPF, Anton Sanjoyo dan Akmal Marhali, Minggu (09/10/2022) siang.
“Kepada TGIPF, teman-teman Aremania ramai-ramai menyampaikan kesaksian secara bergantian dari berbagai tribun. Mereka juga menyampaikan tuntutan kepada penyelenggara kompetisi,” ujar Akmal Marhali.
Usai menghimpun berbagai kesaksian dari Tim Gabungan Aremania, Akmal Marhali didampingi salah satu Aremania, menemui beberapa korban dan saksi mata tragedi Kanjuruhan yang masih hidup. “Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan. “Ini akan memperkuat dan mempertajam analisis kami, sehingga peristiwa Kanjuruhan dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen,” tegas Akmal Marhali.

Saat menemui beberapa korban, Akmal yang juga Koordinator Save Our Soccer ini, mendengar kesaksian korban. Ada korban yang matanya mulai dari menghitam, kemudian memerah. Ada juga yang masih merasakan sesak di dada.
Akmal menilai, rawat kontrol para korban harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang, maupun yang luka ringan.
Beberapa hari di Jawa Timur, selain bertemu korban dan sakti mata, anggota TGIPF sudah berhasil bertemu dengan semua unsur pengamanan. Baik dari unsur kepolisian, Brimob, panitia pelaksana di lapangan, unsur steward, security officer, dan TNI.
Selain itu, tim juga sempat melihat lokasi terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, khususnya beberapa pintu yang paling banyak menelan korban. Berbagai rekaman CCTV, selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan, juga sudah diterima TGIPF. Semua ini akan jadikan barang bukti. (div/mat)