Tertidur Lelap, Warga Dampit Tewas Terbakar
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Nasib tragis dialami Sugiono (48), warga Dusun Krajan, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pria yang diduga menderita depresi ini tewas terbakar saat api membakar rumahnya, Selasa (29/01/2019) pagi.

MENURUT Kapolsek Dampit, AKP Amung Sri Wulandari, amuk si jago merah yang merenggut nyawa bapak satu anak terjadi pukul 10.00 WIB. “Kebakarannya terjadi pukul 10.00 WIB, di rumah Bu Tuginah yang merupakan ibu kandung korban. Masyarakat yang mengetahui terjadinya kebakaran, berusaha memadamkan api. Namun sayang, korban yang berada di dalam dapur rumahnya tidak berhasil diselamatkan nyawanya,” katanya.
Secara terpisah, Soleh Mas’udi, Kanit Reskrim Polsek Dampit, saat ditemui di ruang kerjanya, menjelaskan, korban diketahui menderita depresi. “Saat itu rumah dalam kondisi sepi, karena ibu beserta dua saudaranya sedang ke sawah. Diduga korban menyalakan api di tungku dapur, kemudian ditinggal tidur, karena memang kebiasaan korban menurut keluarganya tidur di pagi hari, karena malam selalu begadang,” jelasnya.

Tak pelak, karena ditinggal tidur, nyala api di tungku dapur semakin membesar, kemudian merembet ke sofa yang berada di dapur. Saiful Wibowo (30), tetangga korban yang berada di kebunnya, sekitar 200 meter dari rumah Tuginah, mengetahui asap tebal membumbung dari rumah korban, langsung berteriak kebakaran.
“Dugaannya seperti itu. Api di tungku membesar dan membakar barang lain yang mudah terbakar di dekatnya, seperti sofa. Korban yang sedang tertidur di dapur, tidak menyadari adanya kebakaran,”ungkap Soleh.
Tragis, meski setengah jam kemudian si jago merah berhasil dipadamkan, namun nyawa Sugiono melayang karena terpanggang. Tubuh korban pun hangus terbakar. “Usai memadamkan api dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), korban, oleh keluarganya, langsung dikebumikan setelah sebelumnya dimandikan,” papar pria yang pernah menjabat Kasubag Humas Polres Malang ini.
Selain kehilangan anak kandung, Tuginah juga menderita kerugian material, karena rumah bagian belakangnya rusak parah. “Kalau kerugian material, antara Rp 15 juta sampai Rp 20 juta,” pungkas Soleh. (diy)