Tangkal Kebocoran, Dinas Perdagangan Terapkan e – retribusi
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Untuk meminimalisir kebocoran keuangan, Dinas Perdagangan Kota Malang, Jawa Timur, segera meluncurkan e_retribusi. Nantinya, tidak ada lagi transaksi yang menggunakan uang tunai. Namun, pedagang hanya perlu menggesek kartu ATM dengan alat gesek yang telah disiapkan petugas.


KEPALA DINAS Perdagangan Pemerintah Kota Malang, Wahyu Setianto menjelaskan, sarana tersebut sudah ia pikirkan sejak lama. Namun, baru kali ini bisa terealisasi.
“Bekerjasama dengan Bank Jatim, kami segera meluncurkan e_retribusi. Para pedagang nanti membuka rekening di Bank Jatim, selanjutnya mengisi saldo awal sebagai deposit. Selanjutnya dipotong setiap hari saat petugas Dinas Perdagangan dengan Bank Jatim berkeliling pasar,” tuturnya saat melakukan pemantauan harga di Pasar Blimbing, Kota Malang, Kamis (07/06/2018).
Ia melanjutkan, nantinya petugas tidak memungut uang tunai. Namun, setelah pedagang menggesek, petugas tinggal menyerahkan struknya. Ia meyakini, cara ini lebih praktis dan dapat mengurangi kebocoran.
“Pada tahap awal, kemungkinan masih ada karcis terlebih dahulu. Karena tidak semua pedagang langsung membuka rekening. Ke depan, tidak lagi ada karcis. Saat ini sedang kami lakukan sosialisasi dengan Bank Jatim terhadap para pedagang. Mungkin setelah Hari Raya Idul Fitri baru dilaunching,” lanjut Wahyu.
Saat ini, di kawasan Kota Malang, sudah ada sekitar 28 titik lokasi pasar. Jumlah pedagang, diperkirakan mencapai 9.000 – 10.000 orang. Di Pasar BlImbing sendiri, diperkirakan sudah ada sekitar 1.900 pedagang ditambah dengan PKL binaan.
Dengan teknologi e_restribusi, diharapkan tidak ada lagi kebocoran, sehingga pendapatan bisa semakin meningkat. Nilai retribusi, masing masing orang tidak sama, hal ini berawal dari ukuran bedak yang kadang tidak sama satu sama lain. (ide)