3 Oktober 2024

`

Takmir Masjid As Sakinah Jadi Panitia Unit Pengumpul Zakat

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Masyarakat dan takmir masjid As Sakinah
Janti Barat, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, merespon positif program santunan anak yatim dan lansia yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, Minggu (27/05/2018).  Untuk itu, tahun ini, takmir Masjid As Sakinah, menjadi panitia Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Kota Malang.

 

santunan anak yatim dan lansia.
Pelaksanan santunan bagi anak yatim dan lansia di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

santunan bagi anak yatim dan lansia di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

“Nantinya, takmir bertugas mengumpulkan sekaligus mendistribusikan uang infaq, zakat serta shodaqoh, dari para aghniya’ kepada anak yatim piatu, fakir miskin, di bawah kendali Baznas,” tutur Ketua Baznas Kota Malang, Dr. HM. Fauzan Zenrif, M.Ag, di sela-sela pemberian santunan anak yatim dan lansia di Kelurahan Bandungrejosari.

Ketua RT. 02 / RW. 08, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Atim Nur Ali.

Dalam kegiatan di kelurahan setempat, ada 125 orang lansia dan 130 anak yatim yang dibantu. Jumlah santunan itu, merupakan bagian dari target Baznas Kota Malang yang memberikan santunan kepada 1.000 lansia dan 1.000 anak yatim di 9 kelurahan di Kota Malang.

Pemberkan santunan berjalan lancar, disertai siraman rokhani, sholat magrib berjamaah, dilanjutkan buka puasa bersama.

Ketua RT. 02 / RW. 08, Kelurahan Bandungrejosari, Atim Nur Ali (50), mengaku senang dengan adanya santunan ini. Menurutnya, santunan dan pembinaan yang dilakukan Baznas, cukup mengena, bahkan menggairahkan perekonomian warga sekitar.

“Banyak yang dilakukan Baznas, mulai pengecekan kesehatan bagi para Lansia, pembinaan rohani, hingga pendampingan serta pelatihan usaha kecil,” tuturnya.

Ia menambahkan, salah satu pelatihan yang dilakukan, memanfaatkan barang bekas yang dibuat menjadi hasil kerajinan tangan, seperti tas dan barang lainnya. Selain memproduktifkan warga sekitar, hal itu telah menciptakan kemandirian perekonomian.

“Kami juga membuat minuman dari bahan herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Meskipun sebelumnya permodalan sendiri, namun dengan adanya pelatihan dan pendampingan, bisa menghasilkan produk olahan,” lanjutnya.

Kedepan ia berharap, apa yang telah dihasilkan warga sekitar, akan semakin maju dan bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi. Menurut Atim Nur Ali,  solidaritas warga Janti Barat patut mendapat aprisiasi.

Seperti dalam pembangunan Masjid As Sakinah, umat non muslim pun turut serta bahu-membahu, gotong royong membangun masjid. (ide)