SRPB Jatim Latih Stakeholder SMAN 2 Nganjuk Atasi Bencana
2 min readNGANJUK, TABLOIDJAWATIMUR.COM – SRPB Jatim (Sekber Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur) bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur, terus mengedukasi masyarakat melalui Program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). Kali di SMA Negeri 2 Nganjuk.
DI KOTA ANGIN ini, selama dua hari (28 – 29 Juni), Tim SPAB Jatim membantuk Satuan Pendidikan Aman Bencana dengan melibatkan para stakeholder sekolah.
Tim SPAB yang bertugas berasal dari unsur SRPB Jatim adalah Aslichatul Insiyah (fasilitator), Rahmad Subekti Kimiawan (fasilitator) dan Djoemadi (support) dibarengi oleh tim dari unsur BPBD Jawa Timur.
Pada hari pertama, diawali dengan mencuci tangan, dan tes suhu badan kepada seluruh 100 peserta yang berada dalam aula besar. Komposisi aula yang memadai, memungkinkan peserta duduk berjarak dan mematuhi protokol kesehatan.
Acara dibuka secara resmi oleh Gatot Subroto, SE, M. PSDM, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur. Dilanjutkan dengan materi dari BPBD Nganjuk dan Dinas Pendidikan Nganjuk yang disampaikan oleh Drs. Sarjono, MM.
Kelas stakeholders diikuti Kepala SMAN 2 Nganjuk, Dr. Rita Amalisa, para staf, dewan guru, petugas kebersihan, penjaga sekolah, pembina Pramuka, dan perwakilan komite dan siswa.
Hari kedua, diadakan geladi bersih simulasi evakuasi gempa. Materi terahir disampaikan tata cara pemadaman kebakaran menggunakan cara konvensional (karung goni yang dibasahi) dan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Para peserta mempraktikkan langsung teori yang sudah diterima sehari sebelumnya.
Pelatihan hari terakhir ini menarik. Seluruh peserta praktik lapangan bagaimana cara memadamkan api. Tim BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Nganjuk bersama dengan fasilitator mendampingi siswa dan stakeholders sekolah yang ingin mencoba praktik pemadaman api, baik menggunakan cara konvensional maupun APAR.
Peserta merasa program ini sangat bermanfaat. “Ini adalah program yang penting. Saya bersyukur SMA Negeri 2 Ngajuk mendapat ilmu baru tentang kebencanaan ini. Setidaknya stakeholder lebih tenang ketika bencana datang. Tahu yang harus dilakukan,” kata Dr. Rita Amalisa
Kegiatan diakhiri dengan arahan dari Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk, Drs. Abdul Wakid, MM. Dia berpesan agar mengenali bahaya bencana, siapkan strategi, kurangi risikonya, dan siap untuk selamat. (iko/mat)