Site icon `

SRPB Jatim Latih Murid dan Guru SLB YPAC Surabaya Menghadapi Bencana

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memberikan edukasi mengenai kebencanaan kepada para penyandang disabalitas di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SLB YPAC), Surabaya, Kamis – Sabtu (21 – 23 Oktober 2021) di sekolah setempat, Jalan Semolowaru Utara No.2, Surabaya.

 

Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memberikan edukasi mengenai kebencanaan kepada para penyandang disabalitas di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SLB YPAC), Surabaya.

 

KEGIATAN ini diikuti 30 guru dan 80 siswa bersama pendampingnya. Hadir dalam acara tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Surabaya, Supomo, dan Kepala Cabang Dinas Pendiidikan dan Kebudayaan (Kacabdindik) Sidoarjo dan Surabaya, Luthfi. Hadir pula perwakilan dari Polsek Semolowaru, Camat, Lurah, serta RT dari lingkungan setempat.

Para relawan memberikan edukasi cara mengangkat korban bencana kepada para penyandang disabalitas di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SLB YPAC), Surabaya.

“Pada  hari pertama upacara pembukaan,  dilanjutkan materi wawasan penanggulangan risiko bencana (PRB) dasar dan PRB inklusif. Dilanjutkan paparan tentang SPAB umum dan SPAB inklusif,” tutur Koprdinator SPAB SRPB Jatim, Aslichatul Insiyah, Senin (25/10/2021) siang.

Azelin  —-panggilan akrab Aslichatul Insiyah—- menambahkan, pada  hari kedua, ada  kajian risiko partisipatif dan pelatihan pembebatan dan pembidaian, serta tata cara menggunakan alat evakuasi. Di hari ketiga, simulasi gempa dan pemadaman kebakaran.

Para relawan memberikan edukasi cara menggunakan APAR kepada para penyandang disabalitas di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SLB YPAC), Surabaya.

“Semua upaya kesiapsiagaan bencana diharapkan tidak hanya menjadikan para penyandang disabilitas sebagai objek yang ditolong, tapi juga dapat berpartisipasi dalam proses penyiapan pertolongan tersebut,” jelas Azelin.

Menurutnya, penyandang disabilitas (opdis) bisa dilibatkan dalam segala aspek dalam tiga tahap kebencanaan, yaitu prabencana, tanggap bencana, dan pasca bencana.

Dalam kegiatan tersebut tim fasilitator yang bertugas adalah Aslichatul Insiyah, Dian Harmuningsih, dan Dwi Rossantiana. Mereka dibantu  tim support,  Andreas Tirta Sinulingga (Koyas) , Andreas Eko Muljanto (Leo), dan Ervan Alif Pujiono (Erick).

Menurut Azelin, kegiatan ini sangat penting untuk bisa mengupayakan keselamatan kelompok rentan dan kelompok berisiko tinggi, termasuk para murid di SLB YPAC Surabaya ini.  (iko/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version