MOJOKERTO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebanyak 40 orang dari Pandu Persada mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Tanggap Bencana, Sabtu – Senin, 26-28 Februari 2022, di The Alit Estabilishment, Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.


PANDU Persada merupakan bagian dari Perkumpulan Pemerhati Yatim dan Duafa Persada Jatim, Indonesia.
“Peserta berasal dari seluruh kota-kabupaten di Jatim. Kegiatan ini special, karena materinya sangat berbobot. Selain itu, seluruh kegiatan ada sertifikatnya,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana Mursidi, Sabtu (26/02/2022) seraya menjelaskan materi diklat disajikan oleh Tim Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur.
Menurut Mursidi, pelatihan ini sangat penting karena untuk meningkatkan pengalaman Pandu Persada dalam menghadapi bencana. Apalagi Indonesia, khususnya Jatim, merupakan lintasan ring of fire. Dia berharap peserta menjadi pionir dan pandu tanggap bencana. “Anak-anak muda kami terbiasa di panti dan yayasan. Oleh karena itu, mereka harus punya empati, berbudi, semangat, dan sinergi,” imbuhnya.

Sementara itu, Dewan Penasihat Persada Jatim Indonesia, Din Suryo, mengungkapkan, hidup bersama itu perlu saling mendukung. Oleh karena itu, forum ini bisa memberikan kesempatan mengantarkan orang-orang sukses untuk mencapai apa yang diinginkan.
Hadir dalam acara tersebut Dewan Pengawas Persada Jatim Indonesia Karsim dan Zainul Fanani yang mewakili Ketua Persada Jatim Indonesia yang berhalangan hadir.
Sementara, Ketua SRPB Jatim, Dian Harmuningsih mengungkapkan, para peserta mendapatkan pengetahuan kebencanaan yang materinya “daging” semua. Pasalnya, mereka mendapatkan pelatihan selama 36 jam pelajaran. “Tolong dimanfaatkan dengan baik sehingga nantinya bisa ikut dalam penanggulangan bencana,” jelasnya.
Sedangkan Kasi Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy mengatakan, Jatim merupakan daerah yang komplet bencana. Ada 14 macam bencana. Pada tahun 2021 ada 12 bencana yang terjadi di Jatim.
“Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan relawan ini bisa membantu BPBD Jatim dalam menanggulangi bencana. Setidaknya para relawan mendapatkan bekal pengetahuan sebelum turun ke lapangan,” katanya.
Materi lainnya diberikan oleh Aslichatul Insiyah, Andreas Eko Muljanto (Leo), dan Dian R Akbar dan tim. Di antaranya, pengetahuan dasar Tim Reaksi Cepat (TRC), dinamika kelompok yang berisi kegiatan fun game dan tugas kelompok. Kemudian, penyusunan skenario penanggulangan bencana, emergency communication dan praktiknya, manajemen logistik dasar, diskusi kelompok, dan penugasan.
Sedangkan di hari terakhir adalah materi basic life support (BLS) dan praktiknya serta praktik simulasi bencana. Sebelum pelatihan dimulai, para peserta diberikan pre test dan post test setelah semua pelatihan selesai diadakan.
“Ini untuk melihat sejauh mana pengetahuan para peserta mengenai kebencanaan dan bagaimana respon mereka setelah mendapatkan pelatihan,” ungkap Aslichatul Insiyah. (iko/mat)