Srikandi Bencana Gemeteran Ketika Mengoperasikan HT
2 min readPASURUAN, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebanyak 80 perempuan mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) Srikandi Siaga Bencana Chapter 3 di Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Dusun Tamanan, Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (23/07/2023).

ADA TIGA materi yang diberikan Koordinator Srikandi Siaga Bencana, Aslichatul Insiyah. Pertama, layanan dukungan psikososial oleh Ashabun Naim. Kedua, Emergency Communication Management (Emcomm) sesuai Perka BNPB Nomor 06 Tahun 2013 oleh Koordinator Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, Dian Harmuningsih. Ketiga, tentang kesehatan keselamatan kerja (K3) di lokasi bencana oleh M.Asruri Syam dari Accessina.

Pimpinan SPMAA Pasuruan, Rohman Arsys Tawa (Gus Arsys) yang membuka Bimtek Srikandi Siaga Bencana Chapter 3 mengatakan, kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk menambah ilmu bagi para perempuan yang terlibat aktif dalam penanggulangan bencana. “Semoga bermanfaat,” katanya.
Ada yang unik dalam bimtek kali. Ternyata, dalam praktik penggunaan handy talky (HT), beberapa peserta tangannya gemetaran menekan tombol push to talk (PTT) HT. Ada pula yang berbicara belepotan saat membuat laporan via HT.

“Inilah pentingnya teori dan praktik untuk komunikasi radio. Namun secara umum peserta sangat antusias berkomunikasi dengan perangkat HT,” ungkap Dian Harmuningih yang juga anggota ORARI dan memiliki call sign YC3JAV saat memberikan materi.
Saat materi K3 di lokasi bencana, para relawan perempuan ini lebih semangat lagi. Pasalnya, banyak hal baru yang mereka terima, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan aturan standar penggunaannya.

M.Asruri Syam dari Accessina menekankan penggunaan sandal di daerah bencana. Pasalnya, penggunaan alas kaki seperti ini rawan terpeleset. “Sumber bahaya dalam bekerja yang pertama adalah diri sendiri. Hal ini karena tubuh lelah, tidak fokus, dan kurang istirahat,” katanya.
Salah seorang peserta dari Jember menyatakan, pihaknya akan membuat acara seperti ini untuk peningkatan kapasitas SDM. “Mudah-mudahan SRPB Jatim bisa menjadi narasumber di acara kami,” harapnya.
Para peserta dalam kegiatan ini di antaranya berasal dari berbagai kota. Seperti Trenggalek, Jember, Probolinggo, Bondowoso, Lumajang, Mojokerto, Jombang, Malang, Blitar, Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Ponorogo, Lamongan, Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, Sampang, Bangkalan, dan Surabaya. (bri/mat)