Soal KEK Singhasari, Kewajiban Pemkab Hanya Bangun Infrastruktur
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mematangkan strategi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kawasan ekonomi ini diharapkan mampu membangkitkan perekonomian Jatim, sekaligus memperbanyak investor berinvestasi di wilayah setempat.
HAL INI disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat evaluasi dan koordinasi rasionalisasi progres kerja KEK Singhasari, Senin (23/05/2022) pagi, di Kantor KEK Singhasari, Perumahan Singhasari Residance, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Hadir dalam evaluasi ini, Bupati Malang, HM Sanusi, CEO KEK Singhasari, David Santosa, dan sejumlah pejabat Kabupaten Malang lainnya. “KEK Singhasari diproyeksikan menjadi sentra industri ekonomi kreatif berbasis teknologi digital information technology (IT) dan pariwisata. Itu membutuhkan peran serta seluruh pihak lewat berbagai strategi agar proyek tersebut berjalan sukses dan bisa menumbuhkan start up baru,” tandas Emil.
KEK Singhasari merupakan kawasan ekonomi khusus pertama di bidang pengembangan teknologi yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019. Kawasan tersebut mencakup wilayah seluas 120,3 hektar. “Jelang tiga tahun sejak diterbitkannya PP 68/2019 tentang KEK Singhasari ini, tentunya kami bersama-sama melakukan evaluasi,” kata David Santosa.
Bupati Malang, HM Sanusi, mengatakan, kewajiban Pemerintah Kabupaten Malang adalah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. “Kewajiban Kabupaten Malang adalah infrastruktur. Antara lain, pelebaran jalan serta penyediaan air bersih. Sisanya, sepenuhnya dari investor. Jadi APBD selama ini tidak digunakan untuk pelaksanaan di KEK. Jadi, benar murni dari investor,” tuturnya.
CEO KEK Singhasari, David Santosa, mengatakan, terkait sektor tourism, pihaknya masih menunggu beberapa tenant (penyewa). “Untuk membangunnya masih wait and see (melihat dan menunggu). Namun, untuk pendidikan, nantinya akan diawali dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang akan membangun centre for future work yang berorientasi pada kebutuhan talenta digital di masa mendatang,” jelasnya.
Bupati Malang, HM Sanusi, memaparkan, semakin banyak investor yang masuk ke Malang akan dapat mengurangi angka pengangguran. “Intinya, semakin banyak investasi yang masuk ke Malang, dampaknya dapat mengurangi pengangguran di Kabupaten Malang,” katanya. (iko/mat)