22 Maret 2025

`

SMAK Kosayu Gelar Pelangi Bangsaku

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – SMAK Kolese Santo Yusuf (Kosayu) Malang, Jawa Timur, menggelar Pelangi Bangsaku, belum lama ini. Karena masih pandemi COVID-19, acara digelar  secara virtual. Masing-masing Persaudaraan Anak Kolese Santo Yusup (PAKSY) menampilkan seni budaya asal daerahnya masing-masing.

 

 

KEPALA SMAK Kolese Santo Yusuf, Malang, Petrus Harjanto, M.Pd,  mengatakan, kegiatan yang mengusung tema ”Indonesia Berkibar Indonesia Tetap Semangat” ini digelar dalam rangka menumbuhkan rasa cinta Indonesia, menjalin persatuan dan kesatuan,  serta menanamkan sikap saling menghormai perbedaan kepada siswa.

Para peserta Pelangi Bangsaku mengenakan pakaian adat nusantara.

“Karena di SMAK Kosayu terdapat 1.226 siswa, berasal dari 27 provinsi, dari 233 SMP di Indonesia. Mereka berasal dari berbagai latar belakang etnis, adat, bahasa, sejarah, dan asal usul daerah. Jika semua dapat saling menghargai,  khususnya di kalangan para pelajar, maka akan muncul suatu kekuatan, rasa cinta, rasa nasionalisme pada negara Indonesia tercinta,” kata Pieter, belum lama ini.

Sementara itu,  Ketua Panitia Pelangi Bangsaku ke-9 SMAK Kosayu,  Malang, Bismo Pandoyo, SPd,  mengatakan, tujuan Pelangi Bangsaku 2021 agar para peserta didik dapat mengekspresikan identitas diri (asal daerah) apa adanya. “Pelangi Bangsaku diharapkan dapat menjadi ajang penerapan pendidikan multikultural melalui  pagelaran seni dan budaya nusantara,” katanya.

Wali Kota Malang, mengapresisasi Pelangi Bangsaku yang dihelat SMAK Kolese Santo Yusuf (Kosayu) Malang, Jawa Timur.

Sebagai catatan,  peserta didik SMAK Kasayu Malang pada tahun pelajaran 2021/2022 seluruhnya mencapai 1.226 orang. Dari jumlah itu, 55 persen siswa berasal dari luar Kota Malang,  dan 35 persen berasal dari luar  Jawa. Mereka tinggal di indekost atau di asrama. Selain itu, peserta didik dan para pendidik juga berasal dari latar belakang etnis berbeda-beda,  seperti Tionghoa, Jawa, Melayu, Batak, Dayak, Ambon, Bugis, Toraja, Papua, Flores, Sasak, dan Bali.

Acara ini juga dihadiri secara virtual oleh pimpinan daerah, mulai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, hingga Uskup Keuskupan Agung Jakarta yang juga menjadi Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

Wali Kota Malang  Drs. H. Sutiaji,  menyampaikan terima kasih kepada SMAK Kolese Santo Yusuf atas inisiasi dan peran aktifnya dalam menghidupkan kembali seni budaya nusantara. “Saya percaya dan optimis,  melalui rajutan budaya ini kita mampu merajut suatu persatuan dan kesatuan,” katanya. (div/mat)