17 Januari 2025

`

Serunya Pertandingan Kelompok Dini, Atlit Ini Nangis di Pelukan Ibu

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Persaingan antar pemain di babak penyisihan hari pertama Kejuaraan Bulutangkis Piala Ketua PBSI Kabupaten Malang, Jawa Timur, di GOR Golkar, Pakisaji, Senin (27/02/2023) berlangsung seru.

Sejumlah wasit yang memimpin pertandingan di Kejuaraan Bulutangkis Piala Ketua PBSI Kabupaten Malang di GOR Golkar, Pakisaji.

HAL INI terlihat hampir di semua kelas yang dipertandingkan di hari pertama, yakni  tunggal anak putra, usia dini putra, pemula putra, dan remaja putra. Bahkan hujan air mata mewarnai kejuaraan ini, karena kalah saat babak penyisihan.

Habibi Julian Firmansyah dari PB Banyu Biru, Batu, menangis di pelukan ibunya.

Habibi Julian Firmansyah, atliit bulutangkis asal PB Banyu Biru, Kota Batu, yang turun di kelas tunggal dini putra, harus mengakui keunggulan  Ahmad Raditya dari PB Adiva Badminton Academi, Turen, Kabupaten Malang dengan skor akhir  21 – 18, 17 – 21, dan 18 – 21.

Pertandingan berlangsung seru. Kedua pemain bermain ngotot. Kemanapun shuttlecock berada, selalu dikejar. Keduanya juga selalu jual beli pukulan, sehingga terjadi rally-rally panjang.  Hasilnya, di set pertama,  Habibi Julian Firmansyah, menang 21 – 18.

Raditya Al Ghozali

Di set kedua, Ahmad Raditya, yang sejak set pertama sudah bermain ngotot, semakin ngotot.  Sementara  Habibi banyak melakukan kesalahan. Bolanya mati sendiri.  Baik out atau menyangkut di net. Dan kurang bermain tenang. Sehingga di set kedua,  Habibi kalah 17 – 21.

Raditya dari PB Adiva Badminton Academi, Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat main di hari pertama.

Akhirnya untuk menentukan kemenangan, harus ditentukan melaui rubberset.  Di set ketiga ini, kedua pemain yang bermain di lapangan satu, tetap bermain ngotot. Baik Ahmad Raditya maupun Habibi tetap bermain ngotot. Meski sudah lelah karena fisik terkuras, mereka terus memberikan permainan yang terbaik.

Di set ketiga ini, akhirnya dimenangkan Ahmad Raditya dengan skor  akhir  21 – 18. Hal ini membuat Habibi harus tersingkir di babak penyisihan. ” Dalam kejuaraan ini kami memang menggunakan sistem gugur. Kalah langsung tersingkir,” kata Ketua Panitia, Rahmat.

Hasil ini membuat Habibi Julian  Firmansyah sedih. Bahkan saat keluar lapangan dia menangis dalam pelukan ibunya. (iko/mat)