Sanusi Himbau Sopir Angkutan Taati PSBB
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Dampak ekonomi yang dirasakan para pengemudi angkutan umum (angkudes/angkota) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, ikut dirasakan Bupati Malang, HM Sanusi. Untuk meringankan beban mereka, Pemerintah Kabupaten Malang telah memberikan bantuan sembako (beras, telor, minyak goreng, dan gula).
“KAMI ucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada kami, pengemudi angkutan. Semoga bantuan ini (beras 15 kilogram, telor 1 kilogram, 2 liter minyak goreng, gula 2 kilogram) bisa membantu rakyat kecil seperti kami. Kami sebagai rakyat kecil sangat terbantu dengan bantuan ini. Semoga dapat meringankan beban kita semua sebagai sopir angkutan,” kata Edi Sunarko, saat tanya jawab dengan Bupati Malang, HM Sanusi, Senin (18/05/2020) di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jl. KH Agus Salim No.7 Kota Malang.
Edi Sunarko menambahkan, masyarakat akan patuh dan menuruti peraturan yang berlaku ketika mereka tidak kelaparan. “Kami juga berharap agar bantuan JPS (jaring pengaman sosial) dari pusat, segera tersalurkan agar dapat mensejahterahkan para sopir angkot di Kabupaten Malang yang berjumlah 1.720 orang,” harapnya.
Sementara itu, saat bertemu dengan perwakilan sopir angkutan pedesaan di Pendopo Kabupaten Malang, Bupati Malang, HM Sanusi yang didampingi Dandim 0818 Kabupaten Malang – Kota Batu, Letkol Inf. H. Ferry Muzawwad, dan Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, menghimbau para sopir agar tetap mentaati protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona (COVID-19).
“Terima kasih saudara-saudara anggota Perkumpulan Angkot Malang Raya, khususnya yang beroperasi di Kabupaten Malang sudah hadir di sini. Alhamdulillah, dengan keadaan yang sehat, kita masih dipertemukan di sini. Jangan lupa sering- sering cuci tangan, cuci kaki, jaga kesehatan, jaga jarak antar sesama, selalu pakai masker kalau keluar agar kita terbebas dari COVID 19,” himbau bupati.
Sanusi menjelaskan, bila selama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berlangsung para sopir angkot merasa tidak bisa memenuhi setoran akibat penumpang sepi, dia menyarankan supaya sopir tidak narik angkot (nyopir) dulu.
“Harapan saya selaku kepala daerah, bilamana rugi, lebih baik tidak usah narik dulu. Minimal selama pelaksanaan PSBB, 14 hari. Ayo kita sama-sama berjuang menghilangkan COVID-19 ini. Sabar dulu hingga wabah ini berakhir. Minimal selama masa PSBB berlangsung,” himbaunya seraya menambahkan tolok ukur berhasilnya PSBB adalah menurunnya penderita COVID-19 di Malang Raya.
Setelah berdialog dengan para sopir, Bupati Malang, Dandim 0818, dan Kapolres Malang menempelkan stiker berisi himbauan mencegah COVID-19 di angkutan umum. (roz/mat)