7 Februari 2025

`

Ruwatan Garudeya Candi Kidal Jadi Even Tahunan

2 min read
Candi Kidal, Tumpang, Kabupaten Malang.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Ruwatan Sengkala Nagari Bur-Manuk (Ruwatan Garudeya) di Candi Kidal 12 Jita, Dhama 1951/2929 tahun Jawa yang diselenggarakan Yayasan Raket Prasaja di Pelataran Candi Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/07/2018) akan menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten  Malang.

 

Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna turut melepaskan burung dalam ruwatan di Candi Kidal.

BUPATI MALANG, Dr. H. Rendra Kresna menegaskan, ruwatan tersebut sejatinya adalah berdoa, memohon kebaikan kepada Tuhan YME agar Kabupaten Malang dan bangsa Indonesia, diberi kedamaian, ketenteraman dan ketertiban, sehingga tercipta suasana yang nyaman dan aman.

Tari-tarian menyemarakan ruwatan Candi Kidal.

”Dengan suasana tersebut, harapannya, seluruh masyarakat, mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya,  sesuai profesinya masing-masing dengan nyaman dan aman, serta hidupnya sejahtera. Ruwatan intinya adalah berdoa. Namun dikemas melalui budaya dengan menampilkan seni tradisional, ada tradisi potong tumpeng dan melepas burung,” terangnya.

Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna menyerahkan potongan tumpeng kepada tokoh adat Tumpang di Candi Kidal.

Bupati menambahkan, mulai tahun depan, Pemerintah Kabupaten Malang akan menjadikan ruwatan ini dalam bagian upaya mengembangkan pariwisata berbasis budaya. Pihak yayasan, panitia dan Pemkab Malang akan menjadikannya dalam rangkaian kegiatan kepariwisataan rutin di Kabupaten Malang.

”Jadi, di Kabupaten Malang, selama ini memiliki event rutin tahunan, seperti Beach Festival, Grebeg Singosari dan nanti juga akan ada ruwatan di Candi Kidal ini. Tentunya, jika pemerintah turut menghandle,  maka kemasannya akan disusun lebih menarik, sehingga turut membangkitkan dunia kepariwisataan,” ucapnya.

Bupati menambahkan, kepariwisataan di Candi Kidal ini berbasis budaya,  tidak seperti wisata berbasis pemandangan alam yang ada di wilayah lainnya di Kabupaten Malang. ”Di Candi Kidal ini ada edukasi dan pembelajaran bagaimana mencintai budayanya sendiri. Jika tidak didorong,  bisa juga kemudian putra-putri kita justru mencintai budaya luar yang masuk ke  Indonesia,” pungkasnya. (mat)