Ratusan Pendukung Bisnis ATG Datangi PN Malang
2 min readMALANG | TABLOIDJAWATIMUR.COM – Ratusan member Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) yang tergabung dalam Paguyuban Garda Koperasi Ekosistem Niaga Digital Indonesia (Garda Kendi), sepenuhnya mendukung kelanjutan bisnis ATG. Untuk itu mereka mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (10/01/2024), memberikan dukungan terhadap bisnis ini.
AKSI dukungan itu disertai dengan pemasangan banner raksasa, menjuntai sampai aspal jalan. digantungkan di atas flay over Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, tak jauh dari PN Malang. Aksi dilakukan bersamaan dengan agenda sidang pledoi (pembelaan) terdakwa, Wahyu Kenzo (WK)
Tak hanya membawa banner raksasa, mereka juga membawa foto Wahyu Kenzo, serta sejumlah ucapan dukungan. Selain itu, sejumlah spanduk banner kecil, dipasang di pinggir ruas jalan depan kantor Pengadilan Negeri
“Kami memberikan dukungan kepada WK dan kelangsungan ATG. Fakta di lapangan, hanya 1% yang melapor. Sedang 99% masih mendukung. ATG adalah benar-benar trading. Bukan skema ponzi seperti yang dituduhkan,” terang Koordinator Lapangan, Hadiyanto, saat beraksi di PN Malang.
Hadiyanto menjelaskan, bisnis ini bisa dibuktikan dari mutasi sementara database server induk akun seluruh member ATG. Jumlah deposit seluruh member lebih kurang Rp 9 trilun. Namun jumlah withdraw (penarikan) member, telah mencapai lebih kurang Rp 11 triliun,” lanjutnya.
Menurutnya, sudah banyak member yang merasakan manfaat dari bisnis ATG. Salah satunya, membantu perekonomian di saat masa pandemi Covid-19. Ia mengaku, sebagian besar dari member, merasakan manfaat bisnis ATG. Di saat semua sektor usaha tidak berjalan normal, dengan adanya ATG, bisa bertahan serta membantu perekonomian.
“Kami berharap agar ATG tidak diblokir dan dapat kembali beroperasi seperti sediakala. Kami minta buka blokir agar bisa menarik data. Dan ekosistem ATG bisa berjalan lagi, karena sangat bermanfaat,” harap Hadiyanto.
Lebih lanjut Hadiyanto menjelaskan, yang datang ke PN Malang kali ini ada sekitar 140 orang. Mereka merupakan perwakilan dari Sulawesi, Jabodetabek, Pekalongan, dan perwakilan seluruh Indonesia. (aji/mat)