Rambut Jagung Dapat Mencegah Kanker, Tumor, dan Menghambat Penuaan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Selama ini rambut jagung dianggap sebagai sampah. Setelah bijinya diambil, rambutnya pun dibuang begitu saja. Padahal, berdasarkan hasil penelitian Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammdiyah Malang (UMM), Jawa Timur, bila dikonsumsi dengan benar, rambut jagung dapat mencegah kanker, tumor, menghambat penuaan, mempercepat penyembuhan, mempermudah regenerasi sel sehingga awet muda.
DOSEN FPP UMM yang menjadi ketua penelitian, Vritta Amroini Wahyudi, SS.i, M.Si, menjelaskan, Jawa Timur merupakan penghasil jagung terbesar di Indonesia. Sedangkan Kabupaten Blitar penghasil jagung terbesar kelima di Jawa Timur. “Melihat potensi ini, kami ingin memaksimalkan nilai guna jagung, termasuk rambut jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai minuman serbuk teh,” jelasnya, Selasa (07/02/2023).
Dari hasil penelitian yang dilakukan sejak 2019, ternyata rambut jagung merupakan pangan yang sifatnya fungsional. “Bila dikonsumsi dengan benar, dapat mencegah kanker, tumor, menghambat penuaan, mempercepat penyembuhan, dan mempermudah regenerasi sel sehingga awet muda,” jelas Vita.
Dari hasil penelitian itu, masih kata Vita, dibuatlah produk minuman yang diberi nama PALAWIDJA dan sudah dilaunching pada 5 Februari 2023, dihadiri anggota DPR RI Komisi III, Nurhadi. “PALAWIDJA merupakan produk teh dengan kandungan antioksida tinggi yang berasal dari limbah rambut jagung. Kami ingin hal-hal yang dulunya dinilai tidak memiliki nilai, sekarang bisa digunakan sebagai produk peningkatan ekonomi warga,” ungkap Dosen Ilmu Teknologi Pangan (ITP) ini.
Dekan FPP UMM, Dr. Ir. Aris Winaya, MM, M.Si, IPU, mendukung penuh upaya sivitas akademika UMM dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian, utamanya untuk mendorong ekonomi mandiri masyarakat. Terlebih produk minuman teh rambut jagung adalah minuman fungsional yang tergolong sederhana dari segi teknologi.
Pihaknya sengaja memilih teknologi yang secara teknis mudah diterapkan di masyarakat, namun dari segi saintifik punya nilai lebih tinggi. Terlebih masyarakat Desa Srigi, Kabupaten Blitar, juga telah dibekali cara membuat minuman instan serbuk dengan tambahan jahe dan lemon.
“Langkah berikutnya, kami akan mendaftarkan produk ini ke Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Selain itu kami suga sedang memproses agar produk dan merk tersebut memiliki klaim paten Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Saya juga tidak menyangka apresiasi besar diberikan anggota DPR RI Pak Nurhadi yang turun ke lapangan, ” pungkasnya. (div/mat)