9 Februari 2025

`

Pulang Sekolah, Pelajar MTs Tewas Tertabrak KA

2 min read
Mayat Mufli Nur Ardiansyah, warga Jalan KH.Said, Ketapang, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang tewas tertabrak kereta api (KA) saat pulang sekolah, di perlintasan kereta api Dusun Tamanayu, Desa Jatirejoyoso, Kepanjen.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Nasib nahas dialami Mufli Nur Ardiansyah (14), warga Jalan KH.Said, Ketapang, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dia  tewas tertabrak kereta api (KA) saat pulang sekolah, di perlintasan kereta api Dusun Tamanayu, Desa Jatirejoyoso, Kepanjen, Selasa (12/03/2019).

 

MENURUT Kapolsek Kepanjen, Kompol. Bindriyo, kejadian yang merenggut nyawa pelajar Madrasah Tsanawiyah tersebut terjadi saat korban pulang sekolah. Dia berboncengan sepeda motor dengan temannya Andre.

“Kejadianya sekira pukul 16.00 WIB di perlintasan kereta api Dusun Tamanayu, Desa Jatirejoyoso, Kepanjen. Korban yang mau pulang ke rumah,  dibonceng temannya. Saat melintas di perlintasan kereta api, bersamaan dengan itu ada kereta api lewat, sehingga tertabrak Akibatnya korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” terang Kapolsek Kepanjen.

Relawan PMI Kabupaten Malang mengevakuasi jasad Mufli Nur Ardiansyah yang tewas tertabrak kereta api di Kepanjen.

Nasib lebih beruntung berpihak pada Andre. Warga Blobo, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen itu, tidak mendapatkan luka yang serius.  “Untuk pengendara sepeda motor,atas nama Andre, baik-baik saja. Begitu proses olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) selesai, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk proses autopsi dengan menggunakan ambulance PMI Kabupaten Malang,”tandas Bindriyo.

Relawan PMI Kabupaten Malang mengevakuasi jasad Mufli Nur Ardiansyah yang tewas tertabrak kereta api di Kepanjen.

Sementara itu, menurut Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Mudji Utomo, saat kejadian,  korban oleh warga sudah diingatkan bahwa akan ada kereta melintas. “Namun karena diduga tidak mendengar, mereka tetap melaju di perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu itu, sehingga akhirnya korban meninggal dunia karena luka yang cukup serius di kepala,”paparnya.

Atas kejadian tersebut, relawan senior PMI Kabupaten  Malang ini  menghimbau agar warga lebih berhati-hati jika berkendara dan melintasi perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi palang pintu. “Memang Kabupaten Malang masih banyak perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Hal ini sebenarnya harus diwaspadai oleh warga yang melintasinya. Sebelum melewatinya benar-benar pastikan tidak ada kereta api yang melintas,”pungkas pria yang akrab disapa Mbah Tomo ini.  (diy)