Pohon Tumbang, Timpa Dua Warung di Curungrejo
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Akibat hujan dan angin kencang, sebuah pohon trembesi tumbang dan menimpa dua warung di Dusun Semanding, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (30/01/2019). Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun arus lalulintas dari Malang ke Kepanjen dan sebaliknya sempat tersendat.
“AKIBAT hujan disertai angin kencang, membuat pohon trembesi di tepi jalan raya Desa Curungrejo, Kepanjen, tumbang. Akibatnya, dua warung milik Pak Indra dan Bu Ngatiah rusak karena tertimpa pohon,” terang Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Mudji Utomo.
Beruntung, robohnya pohon trembesi yang menimpa dua bangunan warung tidak sampai menimbulkan korban. “Tidak ada yang terluka maupun korban jiwa. Pemilik warung sempat menyelamatkan diri, begitu mengetahui pohon trembesi mau tumbang,” papar Tomo.
Relawan senior PMI Kabupaten Malang ini menambahkan, robohnya pohon trembesi yang tumbuh di pinggir jalan raya, selain mengakibatkan kerugian material yang ditaksir senilai Rp 2 juta, juga sempat menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
“Jalan raya ini kan penghubung Kepanjen – Malang. Praktis, karena robohnya pohon sempat terjadi kemacetan. Sebab, pohon ini tumbang dari barat ke arah timur, melintang di tengah jalan. Untuk menghindari kemacetan yang parah, bersama relawan BPBD serta potensi SAR di Kabupaten Malang, secepatnya kami melakukan pemotongan dan pembersihan,” katanya.
Ternyata, selain di Curungrejo, dalam waktu yang hampir bersamaan, di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen juga terjadi pohon tumbang. “Dari laporan yang kami terima, di Kemiri, dekat Yon Zipur V, ada pohon tumbang. Nihil korban,” kata Mudji Utomo.
Banyaknya pohon tumbang yang terjadi akhir-akhir ini, menurut pria yang akrab disapa Mbah Tomo ini, selain karena cuaca ekstrim, juga banyak pohon yang berusia tua. “Biasanya pohon yang tumbang, selain tumbuhnya di tempat miring, juga karena sudah tua dan keropos, sehingga saat terkena angin kencang, gampang sekali roboh,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono, menghimbau agar lebih waspada dan berhati-hati. “Resiko bencana itu bisa diminimalisir jika kita waspada dan berhati-hati. Misalnya, jika terjadi hujan lebat dan angin kencang, untuk pengendara roda dua, lebih baik berhenti. Tapi jangan berteduh di bawah pohon atau papan reklame. Cari tempat berhenti yang aman, seperti di emperan toko atau tempat lainnya. Intinya, cermati dan pahamilah kondisi sekitar,” tandas Bagyo. (diy)