25 April 2024

`

PNS Harus Gelorakan BPIP Melalui Media Sosial

2 min read
“Kita sebagai bagian dari BPIP harus aktif menggunakan digital untuk sharing ide gagasan tentang kegiatan, kinerja, dan pencapaian BPIP dalam pengaplikasian Pancasila. Tapi, sampai sekarang belum terlihat."

JAKARTA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) harus bergerak untuk menggelorakan BPIP melalui media sosial. Pegawai BPIP menjadi role model untuk mengaplikasikan Pancasila lewat kerja di era digital.

 

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Penguatan Nilai-Nilai Pancasila melalui Penggunaan Media Sosial bagi Smart Millenials BPIP, Minggu (28/08/2022), di Jakarta.

 

HAL INI disampaikan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, saat mejadi narasumber pada “Penguatan Nilai-Nilai Pancasila melalui Penggunaan Media Sosial bagi Smart Millenials BPIP”, Minggu (28/08/2022), di Jakarta.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, saat mejadi narasumber pada “Penguatan Nilai-Nilai Pancasila melalui Penggunaan Media Sosial bagi Smart Millenials BPIP”, Minggu (28/08/2022), di Jakarta.

“Sadari bahwa pegawai BPIP menjadi role model untuk mengaplikasikan Pancasila lewat kerja di era digital. Perlu kecepatan,  dan respon  yang  cepat serta keterampilan untuk menyampaikan gagasan nilai Pancasila pada gadget dan media sosial. Jadi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan BPIP harus bergerak untuk menggelorakan BPIP melalui media sosial,” katanya.

Benny Susetyo menjelaskan, Pancasila seharusnya menjadi living dan working ideology.  “Living artinya menjadi gugus insting dan menjadi inti hidupnya. Working ideology artinya harus meyakini nilai Pancasila adalah sumber dari nilai kerja bagi hidupnya. Itu seharusnya menjadi ruh kita semua,” jelasnya.

Salah satu pendiri Setarra Institute ini menambahkan, era digital menggunakan teknologi dan internet. Internet memiliki nilai ekonomis. Dia mengubah kehidupan manusia, menembus batas ruang dan waktu. “Kita sampaikan gagasan ide Pancasila, dan itu (Pancasila) harus menjadi ekosistem dalam kehidupan Indonesia,” jelas rohaniwan Katolik tersebut.

Benny mengungkapkan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia harus diterapkan dan dikumandangkan setiap waktu.  Karena ideolog itu tidak mengenal lelah dan waktu. Ideolog bukan penonton. “Kita sebagai bagian dari BPIP harus aktif menggunakan digital untuk sharing ide gagasan tentang kegiatan, kinerja, dan pencapaian BPIP dalam pengaplikasian Pancasila. Tapi, sampai sekarang belum terlihat,” tandasnya.

Pakar komunikasi politik ini mengajak para PNS muda di lingkungan BPIP untuk melengkapi diri dan memiliki keinginan membagikan kinerja BPIP dan aplikasi nilai Pancasila via media sosial dengan mengemasnya agar sesuai dengan gaya hidup anak muda. “Bisa sharing kegiatan BPIP. Dampaknya  luas dan dilihat banyak orang. Itu teori era digital. Tapi kalau pasif dan tidak memakai sosial media, tidak akan ada yang tahu pencapaian BPIP,” katanya.

Dia  menekankan,  pertarungan di ruang media sosial harus menjadi perhatian.  “Pertarungan kita adalah pembuatan konten positif di media sosial. Konten positif nilai-nilai Pancasila, konten positif kegiatan dan kinerja serta pencapaian BPIP. Konten tidak harus kaku, pakai bahasa pergaulan anak muda. Lucu-lucu pun boleh, yang penting pesan tersampaikan dengan baik kepada anak muda Indonesia,” jelasnya. (mat)