PLB UM Gelar Pameran Teknologi Untuk Disabel
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Departemen Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Malang (PLB UM), Jawa Timur, menggelar pameran virtual teknologi untuk penyandang disabel, Senin,(23/05/2022) di kampus setempat.

PAMERAN dengan tema “Be Creative Toward Accessibility and Unlimited Disabilty” ini memamerkan 36 produk inovasi yang dihasilkan mahasiswa S1 dan S2.
Dimas Arif Dewantoro, M.Pd, Dosen Jurusan PLB FIP UM sekaligus ketua panitia, menjelaskan, media teknologi tersebut dikembangkan berdasarkan permasalahan maupun kesulitan penyandang disabilitas dalam beraktivitas sehari-hari.

Teknologi asistif merupakan perangkat, peralatan, atau sistem produk yang dimodifikasi atau disesuaikan, digunakan untuk meningkatkan, memelihara, atau meningkatkan kemampuan fungsional penyandang disabilitas. “Media komunikasi augmentative bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi verbal penyandang disabilitas yang mengalami kendala dalam berkomunikasi,” jelasnya.
Dimas menambahkan, bahasanya inovasi teknologi yang dihasilkan sangat unik dan beragam, memfasilitasi penyandang disabilitas dalam beraktifitas sejak bangun tidur hingga bangun lagi.
Semisal teknologi sliding blind cane, membantu penyandang disabilitas netra bermobilitas menggunakan sensor pada tongkat. Magnetic clothes, membantu individu cerebral palsy mengenakan pakaian dengan nyaman, perangkat makan (sendok dan tentacle table) untuk individu cerebral palsy, keyboard untuk disabilitas netra, dan batur turu, bantal yang dimodifikasi untuk disabilitas rungu.
“Teknologi lainnya memadukan peningkatan komunikasi dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Flardcom, e-augmentatif, dan ular tangga for disable person dapat diterapkan di rumah maupun sekolah untuk penyandang disabilitas dengan hambatan komunikasi,” terangnya.
Sedangkan Ediyanto, S.Pd, M.Pd, Ph.D, dosen S2 PLB UM, menjelaskan, kegiatan ini merupakan cerminan pembelajaran tingkat tinggi, yang bermanfaat untuk penyandang disabilitas. “Ini merupakan komitmen penggunaan metode berbasis project dalam perkuliahan. Alhamdulillah, dari kegiatan ini, setidaknya 7 produk mendapat hak paten dan 1 mendapatkan HKI (hak kekayaan intelektual),” katanya.
Mahasiswa PLB, Luh de, menilai, acara ini memacu dan mendorongnya berpartisipasi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dialami penyandang disabilitas. “Semoga semua produk yang telah dipaparkan bermanfaat dan selalu dikembangkan demi kemajuan di bidang PLB,” harapnya. (div/mat)