Pilkades Serentak di Kabupaten Malang, Tinggal Menghitung Hari

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pesta demokrasi masyarakat desa di sebagian wilayah Kabupaten Malang untuk memilih Kepala Desanya yang akan dilakukan secara serentak tinggal menghitung hari, kampanye para calon kepala desa akan dimulai, hal itu dituturkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malang, Suwadji, Rabu (31/10/2018).

SESUAI agenda, Minggu, 11 November Pilkades serentak 2018 bakal berlangsung di 42 desa di Kabupaten Malang. Hingga sekarang sejumlah tahapan telah dilalui sebelum pelaksanaan Pilkades.

“Sampai hari ini, tahapan yang belum tinggal kampanye. Sebelum kampanye, sambil pembuatan surat suara, semua panitia Pilkades harus memuat surat suara dengan kriteria, seperti sesuai DPT ditambah 2,5 persen,” terang Suwadji.

Lebih lanjut dia menambahkan, untuk pelaksanaan kampanye akan berlangsung selama tiga hari, dimulai 6 – 8 November. Selanjutnya, tahapan Pilkades memasuki masa tenang, mulai 9 November hingga hari pemungutan suara tiba.

“Saat ini dari pengecekan seluruhnya sudah siap. Tapi tetap kita evaluasi, yang jelas untuk aspek personil sudah 90 persen siap. Logistik juga ada yang sudah selesai disiapkan dan ada yang belum tapi sedang proses, 80 persen selesai. Yang belum itu karena kemarin ada tambahan seleksi,” sambung mantan Camat Pakisaji tersebut.

Suwadji pun menambahkan, untuk sarana prasarana kebutuhan pemungutan suara, antara lain seperti bilik dan kota suara biasanya disiapkan panitia Pilkades dua hari sebelum pelaksanaan.

“Logistik pilkades seperti bilik, kotak dan kelengkapan lain itu sudah ada. Ada yang pinjam ke KPU, sebagian besar memang pinjam KPU, tapi sebagian ada yang pengadaan sendiri,”jelasnya.

Sesuai data DPMD Kabupaten Malang, dari 42 desa tersebut terdapat 143 calon Kades yang akan bertarung. Jumlah itu terdiri dari 134 calon Kades laki-laki dan 9 calon Kades perempuan. Dari 143 calon Kades yang bertarung, 21 diantaranya merupakan petahana.

Suwadji berpesan pada panitia Pilkades di masing-masing desa agar menunjukkan kinerja yang baik. Hal itupun guna menekan timbulnya problem di belakang hari.

“Panitia harus netral, siap dalam aspek psikis dan mental. Panitia harus sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya,” pungkasnya. (diy)