MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Teknologi otomatis penyiraman jamur tiram yang diberi nama Penyiraman Jamur Tiram secara Otomatis (PETAJATIS), ternyata sangat membantu petani jamur yang tergabung dalam UKM Jamur Suka Suka di Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

PETANI jamur yang bergerak khusus dalam bidang budidaya jamur tiram —memproduksi jamur tiram segar, nugget jamur tiram, dan olahan frozen food jamur tiram—- merasa terbantu dengan teknologi hasil karya lima mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) ini.

Lima mahasiswa, Vanda Inayah Oktavia Mayang, Irmadinza Citrasanty Putri, Wulan Permatasari, Akmal Berlian Rinaldi, dan Azzam Rasyiq El-Faraby, berkolaborasi merancang dan menerapkan teknologi otomatisasi penyiraman jamur tiram bernama Penyiraman Jamur Tiram secara Otomatis (PETAJATIS).
“Produksi jamur tiram di tempat ini belum optimal, karena dihadapkan pada kendala penyiraman yang masih konvensional, yaitu membutuhkan 3 – 4 orang serta waktu yang tidak sedikit. Hal ini menyebabkan suhu dan kelembaban ruang tumbuh jamur berfluktuasi serta debit air yang diterima pada setiap baglog berbeda, sehingga menyebabkan jamur tumbuh tidak baik,” kata Vanda Inayah Oktavia Mayang, mewakili teman-temannya, belum lama ini.
Vanda Inayah Oktavia Mayang menjelaskan, teknologi otomatisasi pengendali sprayer berbasis Internet of Things ini memanfaatkan ESP8266 sebagai komponen IoT yang dihubungkan dengan sensor suhu dan kelembaban sehingga pompa air dan compact room heater bekerja secara otomatis.
Teknologi ini juga dilengkapi dengan ESP32 CAM untuk dapat memantau perkembangan jamur tiram yang dapat diakses melalui aplikasi PETAJATIS pada Smartphone. “Kami menggunakan Internet of Things dengan harapan petani mampu mengontrol kondisi proses produksi jamur dari jarak jauh,” terang Vanda.
PETAJATIS telah diujikan di UKM Jamur Suka Suka, Gondanglegi, Kabupaten Malang. “Ketika diujikan, hasilnya bagus. UKM puas dan berharap bisa diproduksi masal dan bisa membantu petani jamur,”kata dosen pembimbing, Dr. Budi Waluyo, SP., MP.
Hasil inovasi para mahasiswa UB ini telah mendapatkan bantuan dana dari Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021 bidang Penerapan Iptek. Bahkan inovasi ini akan mengikuti seleksi PIMNAS XXXIV. (div/mat)