24 Juni 2025

`

Pesan Rektor UMM : Guru Harus Punya Komitmen

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Seorang pendidikan (guru)  pasti akan menghadapi banyak permasalahan. Karena pendidik bertugas membentuk manusia. Bukan hanya fisik yang dibentuk, tapi juga kepribadian. Karena itu, seorang guru harus punya komitmen yang kuat.

 

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Fauzan M.Pd, menyerahkan sertipikat kepada salah satu peserta yudisium dan pengambilan sumpah profesi guru periode kelima di Aula BAU UMM, Jawa Timur, belum lama ini.

 

PESAN ini disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Fauzan M.Pd, saat yudisium dan pengambilan sumpah profesi guru periode kelima di Aula BAU UMM, Jawa Timur, belum lama ini.

Acara yang dilakukan secara daring pada kanal Zoom serta Youtube FKIP UMM ini, prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) mengukuhkan 524 wisudawan. Dari jumlah tersebut, 39 wisudawan hadir secara luring di UMM.

Sebanyak 39 dari 524 wisudawan PPG UMM mengikuti yudisum dan pengambilan sumpah.

“Saya ingin menekankan bahwa menjadi guru adalah panggilan jiwa. Panggilan ini juga memerlukan suatu komitmen yang kuat, karena profesi pendidik selalu berhubungan dengan wilayah psikologis,” kata Rektor UMM, Dr. Fauzan M.Pd.

Ia juga mendoakan seluruh peserta yang mengambil sumpah mampu menjadi guru idola. Baik oleh para murid maupun rekan seprofesi ketika bekerja nanti. “Ciri guru idola adalah seluruh ekosistem menyambutnya dengan gembira. Lingkungan di mana ia berada juga menjadi nyaman. Orang tersebut terus mengayomi dan teguh dalam pendirian. Jika ia keluar dari lingkungan tersebut, ia akan ditangisi. Ini merupakan ciri guru yang baik,” jelas Fauzan.

Sementara itu,  Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM, Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes,  mengatakan, persentase kelulusan prodi PPG UMM menempati peringkat ketujuh terbaik se-Indonesia. “Persentase kelulusan PPG di Indonesia adalah 52%. Sementara persentase kelulusan PPG UMM mencapai 70%. Ini semua berkat kerja keras dan sinergi yang baik antara para wisudawan dan tenaga pendidik,” katanya.

Poncojari  mengungkapkan,  keikutsertaan para wisudawan sebagai guru profesional akan menjadi berkah tersendiri. Tidak hanya bagi diri sendiri,  tetapi juga bagi bangsa. Ini juga merupakan salah satu upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mencetak guru yang baik.

“Saya berpesan agar para wisudawan dapat menerapkan lima belas poin kebaikan ini ketika nanti mulai mengabdi di dunia pendidikan. Lima belas hal ini meliputi doa, Ikhtiar, tawakal, meningkatkan keterampilan komunikasi, menerapkan critical thinking, kreativitas, dan kolaborasi. Kita juga harus bersikap adaptif, unik, dan interaktif. Terakhir, kita harus bekerja keras, cerdas, mawas, ikhlas, dan tuntas,” pesan Poncojari. (div/mat)