27 April 2025

`

Persaingan Bahasa dan Sastra Inggris UM Paling Ketat

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, kembali  membuka pendaftaran mahasiswa baru Seleksi Mandiri untuk Program Diploma 3 (D-3) dan Sarjana (S-1) secara online. Pada tahun 2020, S1 Manajemen paling banyak diminati. Sedangkan Prodi S1 Bahasa dan Sastra Inggris, persaingannya paling ketat.

 

Kampus Universitas Negeri Malang

 

PROF. Dr. Suyono, MPd, Staf Ahli Wakil Rektor 1 UM, menjelaskan, dari hasil pemetaan 10 prodi S1 seleksi penerimaan mahasiswa  baru tahun 2020, ternyata yang paling banyak diminati adalah S1 Manajemen. “Peminatnya sebanyak 1.652 calon maba. Sedangkan daya tampungnya hanya 73 kursi,” katanya, Jumat (21/05/2021) siang.

Ifa Nursanti, S. AP.

Bila dilihat dari angka tersebut,  persaingan memperebutkan kursi di S1 Manajemen UM lumayan ketat, karena 1 kursi diperebutkan 22 orang calon mahasiswa baru (maba).

Peringkat kedua yang paling diminati calon maba setelah S1 Manajemen adalah S1 Psikologi. Menurut Prof. Dr. Suyono, MPd, pada tahun 2020 lalu, peminatnya sebanyak  1.235 orang. Padahal daya tampungnya hanya  60 orang.  Dengan demikian satu kursi diperebutkan 20 orang calon maba.

Daya tampung program studi di UM.

Prodi lain yang diminati yaitu Teknik Informatika, Teknik Sipil, Ekonomi Pembangunan, PGSD, Akuntansi, Desain Komunikasi Visual, Bahasa dan Sastra Inggris. “Khusus Bahasa dan Sastra Inggris, persaingannya sangat ketat. Karena prodi ini daya tampungnya hanya delapan, namun peminatnya 608 orang. Berarti 1 kursi diperebutkan 76 orang. Bisa dibayangkan betapa ketatnya persaingan di prodi S1 Bahasa dan Sastra Inggris,” ujarnya.

Di tempat terpisah,  Ifa Nursanti, S. AP,  Sub Koordinator Humas UM, menjelaskan, ada tiga jenis seleksi mandiri, meliputi  skema prestasi, nilai UTBK-SBMPTN,  serta portofolio nilai rapor.   “Semua bisa masuk UM. Baik lulusan SMA/SMK/MA hingga lulusan Paket C pun bisa mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi di UM,” katanya.

Namun tetap mengikuti ketentuan dan persyaratan. Di antaranya, lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara (tidak harus sudah mengikuti UTBK-SBMPTN tahun 2021). Seleksi berdasarkan skor UTBK-SBMPTN 2021 (peserta mengunggah kartu peserta UTBK 2021). Seleksi berdasarkan skor portofolio (peserta mengunggah scan rapor semester 1—5 dan prestasi bagi yang memiliki).

Ketentuan lain, setiap peserta bisa memilih maksimal 2 (dua) program studi S-1 dan/atau D-3 (tidak harus sebidang dengan jurusan di SMA/MA/SMK/MAK). “Jika peserta melakukan perubahan pilihan program studi setelah simpan permanen, peserta wajib  melakukan pendaftaran baru (membayar biaya pendaftaran lagi). Data yang dipakai adalah data terakhir pendaftaran (pilihan program studi),” terang Ifa, Jumat (21/05/2021) siang.

Untuk Seleksi Mandiri, masih kata Ifa,  ada jenjang D3 dan S1. Sedangkan  Seleksi Mandiri prestasi, ada beberapa bidang prestasi non akademik yang dibutuhkan. Untuk bidang olahraga,  ada 22 cabor, seperti atletik, renang, catur, anggar, kriket,  dan basket. Sedang bidang MTQ antara lain tilawah, desain aplikasi komputer Quran.

Sedang bidang seni dan peminatan antara lain tari tradisional, pidato, MC, paskibra, duta budaya, dan sebagainya. Sedang bidang penalaran antara lain debat ( Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,  dan Bahasa Arab). “Biaya pendaftarannya Rp 200.000. Untuk pendaftaran jalur mandiri prestasi dimulai  11 – 30 Mei 2021,” jelasnya.

Peserta yang lolos seleksi mandiri, selain membayar UKT (uang kuliah tunggal),  juga ada biaya SPSA (Sumbangan Pengembangan Sarana Akademik) yang dibayar sekali selama kuliah.  Untuk SPSA di program S1 Fakultas Sastra antara Rp 10 juta – Rp 16 juta.  Fakultas MIPA antara Rp 15 juta – Rp 20 juta. Fakultas Psikologi Rp 20 juta.  (div/mat)