Perempuan, Garda Terdepan Penanggulangan Bencana
2 min readSIDOARJO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sekitar 100 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur mengikuti Bimtek Srikandi Siaga Bencana Chapter 2 di Kantor Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo, Jalan A Yani No. 4, Sidoarjo, Minggu (11/06/2023) pagi.
KEGIATAN yang digelar Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, ini mendapat respon positip dari Kepala Bakesbangpol Sidoarjo, Mustain Baladan. Bahkan dia sangat senang acara ini diadakan di kantornya. Meski hari libur, namun antusias peserta cukup tinggi. “Bencana itu bisa dicegah. Banjir dan kebakaran bisa diatasi. Ini juga tugasnya para perempuan untuk bisa mencegah bencana,” katanya
Menurut Mustain Baladan, para perempuan ini adalah garda terdepan dalam penanggulangan bencana. “Mereka punya peran penting. Para perempuan ini yang paling bisa menjaga agar tidak sampai terjadi bencana,” katanya.
Materi yang diberikan dalam bimtek ini di antaranya manajemen bencana, psikologi wanita, komunikasi wanita, dan pelatihan penanggulangan kebakaran.
Koordinator SRPB Jatim, Dian Harmuningsih, memberikan materi manajemen bencana. Ia meminta para relawan agar jangan berpikir kalau setiap kegiatan relawan didanai oleh BPBD. “Kita edukasi jangan sampai berpikiran begitu. Karena tiap BPBD di daerah juga punya kemampuan yang berbeda-beda,” katanya.
Dian juga mengimbau agar organisasi relawan punya data potensi relawannya. Di antaranya, punya keahlian atau kompetensi apa. “Selain itu, kita harus fokus dalam organisasi relawan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, materi komunikasi wanita diberikan oleh Lusi S. Andajani, salah satu pengurus SRPB Jatim. Dia mengungkapkan soal perilaku perempuan dan laki-laki berbeda. Hal ini karena perbedaan di otaknya. “Perempuan itu bisa bekerja multi tasking. Namun otak laki-laki lebih besar dan lebih bisa menganalisa daripada perempuan,” jelasnya.
Sementara, materi psikologi wanita diberikan Tatik Mukhoyyaroh, staf pengajar dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. “Perempuan beda dengan laki-laki. Dari segi konsepsi saja beda. Kromosom perempuan XX dan laki-laki XY. Posturnya juga beda. Organ-organ internal dan eksternal sangat beda. Tapi perempuan memiliki ketahanan tubuh lebih kuat daripada laki-laki,” jelasnya.
Di akhir kegiatan diadakan pelatihan penanggulangan kebakaran oleh Alvian Alif Pujiono dari Indonesian Survivor (Inavor), salah satu organisasi mitra SRPB Jatim. Erick, panggilannya, memberikan materi pemadaman api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), pemadaman menggunakan karung goni, dan pemadaman kebakaran elpiji. (bri/mat)