MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pesta demokrasi rakyat Jawa Timur untuk memilih Gurbenur tinggal menghitung hari. Untuk memperkecil suara golput, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang telah melakukan sosialisasi pada Mei lalu. Sasarannya, pemilih perempuan dan pemula. Karena kelompok ini rentan diserang politik uang.


HAL INI disampaikan Kepala Bakesbangpol, Ir. Bachrudin, M.Si, M.T, Kamis (07/06/2018) di kantornya. Menurutnya, Pemilihan Gurbenur Jawa Timur yang akan diselengarakan Rabu (27/06/2018), dikhawatirkan akan diwarnai aksi golput alias warga yang mempunyai hak pilih tapi tidak menggunakan hak pilihnya.
Bachrudin menghimbau agar masyarakat lebih bijak menggunakan hak pilihnya. Karena setiap suara dalam pilgub sangat menentukan bagaimana Provinsi Jatim ke depannya.
“Kita telah melakukan sosialisasi Mei kemarin. Tujuannya, agar masyarakat yang sudah memiliki hak pilih mau menggunakan haknya. Jangan menjadi golput. Serta hindari politik uang atau money politics, khususnya bagi ibu-ibu dan pemilih pemula,” terang Bachrudin.
Mengapa para ibu-ibu dan pemilih pemula rentan golput? Karena, menurut Kepala Bakesbangpol, mereka ini mudah terpengaruh dengan adanya politik uang. “Saat seseorang ditawari uang, maka orang tersebut akan mengalami dilematis jika yang menawari adalah pihak yang tidak sesuai dengan pilihan hatinya. Akhirnya apa? Uang diterima, namun karena tidak sesuai dengan nuraninya, orang itu akan memilih golput,” jelasnya.
Sikap kompromi untuk menghindari rasa bersalah inilah akhirnya yang menjadikan orang memilih tidak menggunakan hak pilihnya namun tetap memilih uang yang diberikan oleh tim sukses paslon gubernur. “Harus kita pastikan dalam pilkada mendatang nihil dari hal-hal yang berbau uang itu. Harus diberikan pembekalan sejak dini,” imbuhnya.
Sosialisasi menghindari politik uang dalam pilgub agar tidak menjadi golput dilakukan Bakesbangpol Kabupaten Malang di 7 daerah eks Pembantu Bupati di wilayah Kabupaten Malang. Tujuannya, memberikan pembekalan kepada pemilih pemula dan kaum perempuan.
“Mereka sangat membutuhkan pembekalan. Sebab, money politics diperkirakan menjadi penyebab utama meningkatnya angka golongan putih (golput) pada pilgub,” ungkap Bachrudin.
Dengan sosialisasi yang dilakukan pihaknya, Bachrudin berharap bisa mensukseskan Pilgub Jatim. Dia berharap 70% dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) akan menggunakan hak pilihnya.
“Harapan kami seperti itu. Karena ini adalah pesta demokrasi rakyat memilih pemimpinnya. Mari gunakan hak pilih secara cerdas dan bijak dengan memilih gubernur sesuai dengan pilihan hati nurani masing-masing,” pungkasnya. (diy)