Pengrajin Handicraft Berharap Bantuan Pemasaran
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pengrajin usaha kerajinan Handicraft berharap ada perhatian dan bantuan dari dinas terkait untuk pengembangan dan memajukan pelaku usaha handicraft di Malang Raya. Hal ini disampaikan oleh Yudha, pengrajin usaha handicraft di sela-sela event Parade Handicraft yang digelar di Aula Skodam V Brawijaya Kota Malang yang diadakan oleh CRAFTER PLAT N.
” DENGAN adanya parade hasil produksi dan karya kami ini, diharapkan timbul perhatian dari dinas terkait untuk membantu pengembangan usaha ekonomi kreatif. Hal ini penting agar bisa meningkatkan pendapatan para pengrajin,” tandas Yudha yang juga penanggungjawab stand pameran.
Selain itu diharapkan pula dinas terkait dapat membantu merutinkan agenda, membantu penjualan dan pemasaran produk agar bisa memajukan usaha kerajinan Handicraft.
“Kami juga berharap ada bantuan dinas terkait untuk penjualan dan pemasaran, agar usaha ini bisa semakin maju,” tandas Yudha.
Seperti diketahui, selama dua hari, 13 – 14 Juli 2019 digelar even Parade Handicraft. Adapun peserta diikuti oleh KIPA WOOD Projects, BAKARANGDAU, MBOIS METAL CRAFT WORKS, dan Difabel Creative Community.
Peserta berasal dari lokal crafter Malang Raya, Surabaya, Kediri dan Pasuruan. Selain memamerkan sejumlah karya, ada workshop dan pelatihan yang tersaji di Parade Handicraft. Ratusan pengunjung baik dari masyarakat maupun penggemar barang-barang kerajinan tangan, terlihat antusias mendatangi event bertajuk Parade Handicraft 2019 ini.
Adanya event ini bisa dijadikan rujukan untuk melihat beragam karya inovatif dan estetis. Pengunjung tampak bersemangat berburu karya-karya terbaik dari para perajin dari Kota Malang dan sekitarnya.
Mulai tas dengan lukisan tangan berbahan cat acrylic, sepatu buatan tangan, manik-manik, baju rajut gamis, hingga gantungan kunci boneka rajut khas Jepang (Amigurumi) tersedia disana. Total terdapat 70 stan yang bisa Anda telusuri satu per satu. Linda Panitia Parade Handicraft 2019, menjelaskan bila event tersebut merupakan agenda rutin tahunan.
”Kami ini merupakan agenda rutin tahunan sejak tahun 2015 lalu, hanya saja pada tahun 2018 sempat off dulu,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bila acara itu digagas oleh Komunitas Crafter Plat N, yang merupakan wadah para perajin di Malang Raya.
”Jadi dari 70 stan yang menjadi peserta itu 90 persennya itu adalah para handicraft (perajin kerajinan tangan). Baru sisanya adalah makanan dan minuman,” terangnya.
Menariknya, selain pameran, ada juga kegiatan pelatihan atau workshop kerajinan yang disajikan disana. Ada pelatihan kerajinan melukis, eco printing, dan nasih banyak lagi yang disajikan.
“Saya berharap bahwa dengan adanya acara pameran, geliat ekonomi kreatif, khususnya di bidang kerajinan tangan, bisa tumbuh dengan pesat, ” pungkasnya. (hadi)