11 Mei 2025

`

Penanganan Korban Insiden Kanjuruhan di RSSA Tanggungan Pemprov Jatim

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan, seluruh penanganan korban insiden Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022) malam, yang masih dalam perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, menjadi tanggungan Pemprov Jatim.

 

Menko PMK, Prof. Muhadjir Effendi meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (02/10/2022) siang bersama Wakil Bupati Malang Didik GS dan anggota DPRD Jawa Timur Dwi Hari Cahyono.

 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Malang HM Sanusi, dan Wali Kota Malang Sutiaji, saat di RSSA Malang, saat meninjau serta memberi santunan kepada para korban yang dirawat di RSSA Kota Malang, Minggu (02/10/2022) siang.

SEDANGKAN korban luka-luka warga Kabupaten Malang yang masih dalam perawatan di rumah sakit di wilayah Kabupaten Malang, menjadi tanggungan Pemkab Malang. Begitu juga warga Kota Malang yang masih dalam perawatan di rumah sakit daerah Kota Malang, menjadi tanggungan Pemkot Malang,” kata gubernur saat  meninjau serta memberi santunan kepada para korban yang mengalami luka berat hingga ringan di RSSA Kota Malang, Minggu (02/10/2022) siang.

Pada Minggu (02/10/2022) siang, sebanyak 8 orang mengalami luka berat, 4 orang luka ringan hingga sedang, serta 17 jenazah tanpa identitas, berada di IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Tim medis terus melakukan identifikasi para korban yang kemungkinan akan bertambah.

Bupati Malang, HM Sanusi, menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruhan, Senin (03/10/2022) siang.

“Singkronisasi tetap dilakukan. Data yang sudah tersingkronkan sampai pukul 09.30 WIB, terdapat 129 orang tercatat meninggal dunia. RSSA juga menyiapkan posko, terutama bagi keluarga yang sedang mencari anggota keluarganya yang belum ditemukan. Penanganan korban harus dimaksimalkan. Kerja cepat, koordinasi antar rumah sakit di Malang Raya ini sangat luar biasa,” kata gubernur.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim ini menjelaskan, masing-masing rumah sakit juga melakukan zoom meeting untuk mencari solusi pada tingkat yang membutuhkan tindakan tertentu. “Yang  mengalami luka berat dirujuk ke RSSA. Kemudian ada rujukan bagi jenazah yang belum diidentifikasi, yang kemudian diputuskan satu di RSUD Kanjuruhan Kepanjen dan satu di RSSA Kota Malang,” jelasnya.

Pada Minggu (02/10/2022) siang, 17 jenazah sudah selesai menjalani proses DVI (Disaster Victim Identification). Tapi masih perlu pencocokan dengan keluarga masing-masing. Jika proses pencocokan selesai, jenazah akan segera diantar ke rumah duka. “Tapi tentu ada beberapa keluarga yang ingin (kerabatnya yang meninggal) dimandikan di tempat tinggalnya. Tapi kalau bisa saat pulang dari RSSA,  jenazah sudah dimandikan dan disholatkan di rumah sakit,” harapnya. (mat)