Pelajar SMAN 1 Probolinggo Diajari Cara Padamkan Api Pakai Karung Goni
3 min readPROBOLINGGO, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah murid dan guru SMAN 1 Kota Probolinggo, Jawa Timur, diajari cara memadamkan kebakaran menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan alat pemadam api tradisional (APAT), seperti karung goni yang basah di sekolah setempat, Rabu (09/08/2023) siang.
TIDAK HANYA diajari cara memadamkan api, para pelajar dan stakeholder sekolah yang sedang mengikuti program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Provinsi Jawa Timur bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur sebagai tenaga fasilitator, selama dua hari, Rabu – Kamis (09-10/08/2023), juga diajari pengurangan risiko dasar dan potensi bencana.
Dilanjutkan pembuatan dokumen kajian risiko bencana dan Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS). Sedangkan para siswa berlatih menggunakan bebat bidai, menonton videotron tentang kebencanaan dan membaca buku di Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).
Pada hari kedua, peserta dari kalangan siswa mempraktikkan bebat bidai, penanganan korban luka dan cedera, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), edukasi pemadaman kebakaran menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan alat pemadam api tradisional (APAT).
“Kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) harus terus dilaksanakan. Tidak hanya diadakan di satuan pendidikan setingkat SMA sederajat, tapi juga di kalangan lainnya. Karena SPAB sangat bermanfaat bagi peserta didik, bisa menumbuhkan kepedulian terhadap risiko dan pengurangan bencana,” kata anggota DPRD Jawa Timur Komisi E, Hasan Irsyad, yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Dia menambahkan, pihaknya akan terus hadir dalam kegiatan SPAB di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, sekaligus memantau apakah penggunaan anggarannya tepat atau tidak.
Pentingnya SPAB juga diungkapkan Kepala SMAN 1 Kota Probolinggo, Muhammad Zaini. Menurutnya, masalah kebencanaan perlu diintegrasikan dengan pembelajaran di sekolah, agar nantinya bisa menumbuhkembangkan kepedulian siswa terhadap bencana.
Penata Penanggulangan Bencana (PB) Ahli Madya BPBD Jatim, Sriyono, juga mengapresiasi Hasan Irsyad yang selalu hadir saat bencana terjadi. Ia juga mengungkapkan, dari 14 potensi ancaman bencana yang ada di Jatim, 13 di antaranya ada di kabupaten dan Kota Probolinggo. “Hanya likuifaksi saja yang tidak ada,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, SPAB punya peran penting dalam diseminasi kebencanaan, terutama kepada satuan pendidikan.
Hadir pula dalam pembukaan ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Probolinggo , Kusnadi dan Kalaksa BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo. Acara ditutup oleh Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo disertai dengan penyerahan dokumen kajian risiko bencana (KRB) dan TSBS. (bri/mat)