Pantau SPAB di SMAN Candipuro, DPRD Jatim Minta Mosipena Ditambah
2 min readLUMAJANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) yang selalu setia menemani Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dirasakan sangat kurang. Pasalnya, mobil ini hanya satu-satunya yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.


BAHKAN mosipena merupakan mobil satu-satunya yang ada di Indonesia untuk edukasi penanggulangan bencana. “Saya akan usulkan untuk penambahan mosipena dalam pembahasan anggaran nanti,” ungkap Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Artono saat melihat pelaksanaan SPAB di SMA Negeri Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu (28/09/2022) siang.

Menurut Artono, mosipena yang hanya berjumlah satu ini memang sangat kurang, mengingat wilayah Jawa Timur yang sangat luas. “Saya berharap nanti bisa bertambah agar mobilitas semakin meningkat. Jadi nanti SPAB tidak hanya untuk 20 sekolah saja, tapi bisa diperluas atau ditambah,” harapnya.
Pelaksanaan SPAB di SMAN Candipuro dilaksanakan Selasa – Rabu (27-28/09/2022). Dalam pembukaannya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Budi Santosa, berterima kasih kepada SMAN Candipuro yang mengizinkan tempat untuk didirlkan tenda ramah anak dan dapur umum saat erupsi Gunung Semeru, Desember 2021 lalu. Bersama para relawan, BPBD Jatim berada di sekolah ini untuk membantu penyintas bencana Semeru.
“Selain Semeru, ada sekitar 70 gunung di Jatim yang berpontensi bencana. Belum lagi ada 9 kabupaten di pesisir selatan yang rawan tsunami,” jelasnya.

Sedangkan Kepala SMAN Candipuro, Anang Dwi Ujianto, mengatakan, dengan adanya SPAB, siswa dan stakeholders sekolah mendapatkan wawasan dan ilmu baru. “Tidak seperti biasanya di dalam kelas, kegiatan SPAB menarik sekali karena ada praktik atau simulasi bencana, sehingga anak-anak lebih tahu tentang kebencanaan,” katanya.
Selain erupsi Gunung Semeru, sekolah ini juga berpotensi terjadi bencana tanah longsor dan gempa bumi. Karena itu tiga fasilitator, Aslichatul Insiyah, Nurul Wachida, dan Rizki Daniarto memberikan berbagai materi. Di antaranya kajian risiko bencana yang pesertanya dari stakeholder sekolah. Mereka juga mendapatkan pelatihan dan simulasi kebencanaan. Interaksi positif dan animno tinggi para peserta membuat pelatihan ini berjalan lancar.
Acara ini juga dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Lumajang dan Jember Mahrus Syamsul, Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, dan Subkoordinator Subsubtansi Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy.
Sedangkan penutupan dilakukan oleh Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, dilanjutkan dengan penyerahan dokumen kajian risiko bencana kepada pihak sekolah.(bri/mat)