17 Januari 2025

`

Ormas Islam Kutuk Teroris, NU Siapkan 700 Banser

3 min read

MALANG, TABLOID JAWA TIMUR. COM – Organisasi Massa (Ormas) Islam di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sepakat menentang terorisme. Bahkan, NU akan mengerahkan Banser untuk membantu aparat keamanan dalam mengamankan gereja-gereja dan tempat strategis lainnya di Singosari.

 

Pengurus MWC NU Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Abdul Ghofur Amin.
Ketua Pengurus Cabang LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Singosari, Kabupaten Malang, Bagus Raharjo Wibowo.
Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Singosari, Kabupaten Malang, Ahmad Nur Junaidi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


HAL INI
disampaikan secara terpisah pengurus MWC NU Kecamatan Singosari, Abdul Ghofur Amin, Ketua Pengurus Cabang LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Singosari Bagus Raharjo Wibowo, dan Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Singosari Ahmad Nur Junaidi usai rapat tiga pilar (TNI, Polri dan Pemerintah) bersama para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sejumlah undangan lainnya di kantor kecamatan setempat, Jumat (18/05/2018) pagi.

Menurut pengurus MWC NU Kecamatan Singosari, Abdul Ghofur Amin, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan ranting-ranting NU. Dan NU pun sudah sepakat bahwa apa yang dilakukan teroris tidak sesuai dengan ajaran ahli sunnah wal jamaah.

“Karena itu, kalau memang dibutuhkan, Banser siap membantu pihak keamanan untuk mengamankan wilayah Singosari dan gereja di Singosari. MWC NU siap mem-backp up aparat, mengamankan Singosari dari ancaman teroris. Kami punya 700 anggota Banser yang menyebar di semua desa/kelurahan dan siap membantu mengamankan Singosari. Teknisnya, bisa saja Banser mengamankan secara langsung gereja-gereja atau mengamati dari kejauahan,” katanya.

Hal senada diutarakan Ketua Pengurus Cabang LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Singosari, Bagus Raharjo Wibowo. “LDII anti teroris. Kita mendukung pemerintah. Insya Allah pemerintah sudah mengambil langkah yang tepat dengan melakukan tindakan tegas kepada teroris,  dan kita mendukungnya,” katanya.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Muspika di kantor Kecamatan Singosari, menurut Bagus Raharjo Wibowo, pihaknya akan mensosialisasikan apa yang sudah disampaikan tiga pilar (TNI, Polri, Pemerintah) kepada anggota LDII. “Anggota akan kita bekali keimanan sesuai Quran dan Hadits,” katanya seraya menambahkan untuk Singosari saja LDII punya anggota sekitar 8.000 orang.

Di tempat yang sama, Ketua MUI Singosari, Ahmad Nur Junaidi mengatakan, pihaknya akan mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan. “Sebagai warga NKRI, kita banyak keberagaman, baik agama, suku, dan budaya. Jadi, kearifan lokal diajarkan kepada mereka, sehingga memandang sesuatu itu tidak ekstrim, tidak sebelah mata,” katanya.

Seperti masalah agama. Menurut Junaidi, pihaknya menyadari bahwa agama Islam mayoritas. “Tapi kita juga bergandengan dengan yang lain. Karena itu, saya selaku Ketua MUI menghimbau, marilah kita hidup di kala Rasulullah. Beliau toleran terhadap agama lain dan kepada bangsa lain. Sepanjang mereka tidak melakukan hal-hal yang membuat kita rugi, kita diam saja. Rasululllah berhubungan dengan orang-orang  Yahudi dan  Nasrani dengan sangat arif,” terangnya.

Dia menjelaskan, saat itu, Rasulullah sempat dihujat,  bahkan sempat diludahi setiap kali ke masjid. Tapi tetap arif menyikapi tindakan semacam itu. Karena Rasulullah menilai, mereka yang meludahinya karena  belum mendapat hidayah. “Beliau juga melakukan kerjasama bisnis dengan orang non muslim. Biasa saja. Tidak ada apa-apa. Bahkan, saat perang, Nabi Muhammad SAW tidak membunuh musuhnya, karena khawatir membunuhnya itu atas dasar emosi,” tuturnya.

Menurut Junaidi, terkait dengan teroris yang muncul di Singosari, MUI akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pimpinan ormas Islam untuk mengenalkan Islam yang sebenarnya, yaitu Islam yang rahmatal lil alamin. Islam sebagai penyejuk kepada semua orang, tidak hanya kepada pemeluknya saja.

“Terus terang, kami kaget dengan adanya teroris di Singosari. Apalagi Singosari daerah santri. Makanya kami akan koordinasi dengan kelompok lain untuk antisipasi agar tak ada teroris lagi di Singosari,” katanya. (mat)