9 Oktober 2024

`

Ngungsi dari Sudan, Seorang Ibu dan Anaknya Asal Jatim Terluka

3 min read

SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Seorang ibu dengan anaknya, dari 32 warga Jawa Timur  yang mengungsi dari Sudan, terluka ketika menempuh  perjalanan dari Khartoum ke Port Sudan.  Namun mereka sudah ditangani tim medis Rumah Sakit Haji.

 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Jakfar Rois (25), dan orang tuanya, warga Perumahan BMR (Bumi Mondoroko Raya) Blok B4 Nomor 9, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang sedang kuliah di Sudan, akhirnya bisa pulang ke rumahnya dengan selamat, Minggu (30/04/2023) siang.

 

HAL INI disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Adhy Karyono,  saat menyambut kedatangan 32 warga Jawa Timur yang mengungsi dari Sudan, bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Asrama Haji Sukolilo,  Surabaya, Minggu (30/04/2023) pagi.

Camat Singosari, Agus Nuraji, bersama orang tua Jakfar Rois (25), warga Perumahan BMR (Bumi Mondoroko Raya) Blok B4 Nomor 9, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk menyiapkan penjemputan.

“Dari 32 warga Jawa Timur itu, ada satu orang ibu dengan anaknya yang terluka ketika perjalanan dari Khartoum ke Port Sudan. Tapi sudah ditangani oleh Rumah Sakit Haji. Dan ini sedang dipersiapkan untuk menerima warga Jawa Timur pada kloter berikutnya,” katanya dikutip  dari Jatim Newsroom.

Adhy  menambahkan,  semua warga Jawa Timur, baik yang masih di Jakarta, maupun yang sudah di Surabaya, akan diberikan bantuan dan layanan yang sama. “Akan diberikan bantuan kepada masing-masing orang  Rp 1 juta, layanan kesehatan,  dan sebagainya. Setelah ini, bagi warga yang ingin pulang ke daerah kabupaten/kotanya masing-masing, kami juga sudah siapkan mobil kijang supaya bisa mengantar ke rumahnya,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pada 15 April 2023 lalu,  di  Sudan, ada konflik yang mengakibatkan perang saudara antar pasukan militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) Sudan. Mereka  saling baku tembak di negaranya yang menewaskan banyak warga sipil.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjemput warga Jawa Timur yang terpaksa pulang dari Sudan karena konflik, Minggu (30/04/2023) siang.

Hal tersebut menyebabkan banyak warga dari negara lain yang tinggal di Sudan harus dievakuasi oleh pemerintah negaranya masing-masing,  termasuk Pemerintah Negara Republik Indonesia,  untuk kembali pulang, demi keamanan dan keselamatan mereka.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan  Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),  baik di Kota Khartoum, Sudan maupun KBRI di Riyadh, Arab Saudi, mengenai proses evakuasi WNI,  khususnya warga Jawa Timur.

“Sudah ada informasi bahwa proses evakuasi berjalan. Saya berkoordinasi dengan KBRI yang ada di Khartoum dan KBRI di Riyadh. Pak Dubes dan Tim KBRI Riyadh sudah standby di Jeddah sampai  flight pertama menuju Bandara Soetta,  pagi kemarin,” jelasnya.

Gubernur Khofifah berterima kasih kepada TNI dan Kemenlu RI atas kerjasamanya dalam mengevakuasi WNI dari Sudan. “Kita semua sampaikan terima kasih kepada TNI dan Kemenlu RI yang bekerja sangat sigap, cepat,  dan protektif dalam mengevakuasi WNI dari konflik di Sudan.  Kemudian kami menyambut warga Jawa Timur di Asrama Haji. Warga Jawa Timur yang dievakuasi  ada yang sudah dijemput keluarganya  di  Asrama Haji,  ada yang transit ke Kantor Perwakilan Jawa Timur di Jakarta,” tuturnya.

Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, kedatangan warga Jatim ini masih kloter pertama. Untuk kloter  selanjutnya, Khofifah meminta kepada Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur,  Adhi Karyono,  untuk melakukan pengawasan agar evakuasi berjalan lancar. (mat)