9 Oktober 2024

`

Ngaku Korban Pencabulan, 4 Perempuan Lapor PPA Polresta Malang Kota

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Empat perempuan yang diduga menjadi korban pelecehan dan pencabulan, melapor ke Unit PPA Polresta Malang Kota, Jawa Timur, Rabu (12/04/2023). Mereka mengaku menjadi korban pencabulan oknum pelatih menembak. 

 

Rudy Murdany (tengah) bersama Suhendro Priyadi, dan Bambang Suherwono.

 

MENURUT mereka, peristiwa terjadi sejak tahun 2019. Namun hal tersebut baru muncul dan terungkap di pertengahan Maret 2023, karena para korban tidak berani bercerita, apalagi  melapor.

“Awalnya, salah satu korban, l F, nangis-nangis. Kemudian bercerita kepada temannya kalau menjadi korban pencabulan. Setelah itu, ternyata ada korban yang sama. Sementara ini, ada 4 orang yang mengaku menjadi korban. Bisa jadi akan bertambah,” terang kuasa hukum korban, Rudy Murdany, SH, CN, ditemui di Mapolresta Malang Kota, Rabu (12/04/2023).

Didampingi kuasa hukum yang lain, Suhendro Priyadi, SH, MH, dan Bambang Suherwono, SH, Mhum, Rudy menjelaskan, sementara masih 4 orang yang melapor. Dari 4 orang itu, 2 orang di antaranya berstatus mahasiswi dan 2 orang lainnnya sebagai pegawai di lokasi latihan menembak.

Menurut  Rudy, para korban diduga diraba -raba bagian sensitif, diciumi. Bahkan, salah satu korban ada yang sampai dipenetrasi (dugaan pemerkosaan). Hal itu terjadi di ruangan areal latihan menembak, latihan survival atau lokasi lainnya.

“Dua  korban, FN (23) dan DP (21), adalah mahasiswi. Sedangkan dua korban lainnya, VA (25) dan AM (26),  merupakan  staf dari komunitas menembak, dimana terduga pelaku menjadi salah satu pelatihnya,” jelasnya.

Para korban, tambah Rudi,  awalnya tidak berani bercerita. Mengingat terduga pelaku adalah pelatihnya menembak. Hingga kemudian  satu  hari mereka berani bercerita. Dan ternyata, temanya juga mengalami hal yang sama. Ketakutan itu dirasa cukup wajar dan beralasan.

Hingga saat ini, keempat korban masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polresta Malang Kota. “Korban masih diperiksa, dan ini akan dimintakan visum,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Eko Novianto, mengaku, hingga kini belum diketahui adanya laporan dugaan kekerasan seksual tersebut. “Kami belum ada informasi. Coba kami cek dahulu,” pungkasnya. (aji/mat)