27 April 2025

`

Muskab, PMI Kabupaten Malang Prioritaskan Bangun RS

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pembangunan Rumah Sakit akan menjadi program prioritas dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI Kabupaten Malang 2019, yang digelar Jumat – Sabtu (22 -23 Maret) 2019 di sebuah hotel di Kota Malang.

 

 

Suasana Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI Kabupaten Malang 2019.

MENURUT Sekretaris PMI Kabupaten  Malang, H.Aprillijanto, S.E, M.M, Muskab PMI yang merupakan amanat dari AD/ART, diagendakan untuk mendengarkan pertanggungjawaban pengurus, pembahasan program lima tahun ke depan, serta pemilihan ketua dan pengurus periode 2019-2024.

Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprillijanto, S.E.MM.

“Ini adalah kegiatan lima tahunan PMI Kabupaten Malang. Sesuai amanat AD/ART, agendanya, selain pertanggungjawaban pengurus, pembahasan program untuk lima tahun ke depan, juga pemilihan ketua dan pengurus baru, periode 2019-2024,” terang Aprillijanto.

Untuk program lima tahun ke depan, PMI Kabupaten Malang fokus untuk pembangunan RS PMI. Sebelumnya, Kamis (27/12/2018) telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit PMI Kabupaten Malang di Jalinbar Desa Ngasem, Kecamatan Ngajum.

“Kita akan memulai proses pembangunan rumah sakit, yang kami target dua tahun sudah selesai. Tahun ketiga kita pengadaan fasilitas barang dan perlengkapan, sehingga pada periode kepengurusan berikutnya, rumah sakit sudah bisa berjalan,” jelas April.

Hebatnya, rumah sakit yang nantinya akan bertipe C ini didanai secara mandiri oleh PMI Kabupaten Malang. “Memang, ini baru pertama di Indonesia, PMI kabupaten mendanai dan membangun rumah sakit sendiri. Untuk staf kita sepakat, perekutran kita utamakan relawan kita, tapi tentu yang memenuhi persyaratan dan kriteria,” papar Aprill.

Selain fokus dalam pembangunan rumah sakit, PMI Kabupaten Malang juga memprogramkan peningkatan Tim Tanggap Darurat Bencana. “Eskalasi kebencanaan kita kan semakin meningkat, sehingga kita merasa perlu untuk meningkatkan tim tanggap darurat. Misalnya untuk peningkatan kualitas maka ada sistem pelatihan di bawah bimbingan TNI AU. Ini semacam pengkaderan, karena banyak relawan kami yang karena berbagai alasan tidak aktif lagi di PMI,” ungkap pria yang tinggal di Kecamatan Pakisaji ini.

Penanganan paska bencana, seperti pemulihan psikologis akibat pengalaman traumatis korban bencana,  juga akan mendapat perhatian. “Kita sebenarnya sudah memiliki PSP (Physcology Suport Program). Ini yang akan kita tingkatkan untuk memberikan semacam trauma healling bagi korban yang terdampak bencana,” pungkasnya. (diy)