MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Badan Klimatologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memprediksi Malang bakal mengalami awal musim hujan sekitar minggu ketiga Oktober 2020. Sekarang berada di musim transisi atau pancaroba.

RETNO Wulandari, Prakirawan/Prokrester Klimatologi mengatakan, musim hujan memiliki ciri, insensitas curah hujan setiap bulan di atas 50 mm. “Untuk saat ini, wilayah Malang curah hujannya belum segitu,” katanya, Selasa (06/10/2020).

Sambil menunjukan peta hujan di komputer, Retno menjelaskan, untuk Malang kota berada di zona hijau. Artinya, awal musim hujan perkiraan berada di minggu ketiga Oktober. Sedangkan untuk pesisir Malang Utara, mengalami kemunduran sampai November, karena peta berwarna coklat.
Menurut Retno, di masa transisi (pancaroba) seperti ini, masyarakat harus tetap mewaspadai cuaca ekstrim yang tidak menentu, kadang hujan lebat, kadang cuaca panas menyengat, kadang hujan es, sampai puting beliung.
Belum lagi kondisi geografis di Malang yang berbukit-bukit, dikhawatirkan terjadi banjir kiriman dan longsor. “Masyarakat harus memantau perkembangan terkait cuaca lewat web BMKG, karena di situs tersebut, perkiraan cuaca juga sering diupdate per hari, per tiga hari, dan per minggu,” terangnya.
Sementara itu, melansir rilis bmkg.go.id, awal musim hujan 2020 diprediksi akan dimulai pada Oktober, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dan 38.3% wilayah akan memasuki musim hujan pada bulan November, termasuk Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Di bulan Desember ada 16.4% wilayah yang memasuki musim hujan.
BMKG mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan persiapan menjelang musim hujan secara lebih dini dan optimal. Persiapan ini perlu dilakukan terutama bagi wilayah yang pertama mengalami musim hujan dan wilayah yang diprediksi mendapatkan curah hujan lebih tinggi. (div/mat)